RK ONLINE - Sebagai salah satu wilayah yang rawan bencana banjir di wilayah Provinsi Bengkulu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus melaksanakan upaya penanggulangan dan penanganan banjir. Salah satu upaya yang dilaksanakan tersebut yakni mengoptimalkan arus aliran sungai yang ada di wilayah Kota Bengkulu lancar.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bengkulu hingga saat ini masih menjalankan aktivitas normalisasi beberapa aliran air yang mengalami pendangkalan karena sedimentasi maupun sampah.
Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Bnegkulu, Yosef Feri Yorizal mengatakan, kegiatan normalisasi yang dilakukan saat ini yakni pengerukan saluran Sungai Rupat dengan panjang saluran 500 meter. Dan untuk normalisasi sungai lainnya saat ini masih menunggu izin dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
"Tahun ini kegiatan normalisasi sungai kami lanjutkan kembali dengan panjang sekitar 500 meter. Sedangkan dari jembatan hingga muara itu belum, karena masih menunggu izin BKSDA. Mudah-mudah dalam waktu dekat itu keluar, dan akan kita lanjutkan lagi," katanya.
Yosef menambahkan, kegiatan normalisasi sungai dengan melakukan pengerukan menggunakan alat berat bertujuan agar saluran air kembali lancar. Upaya ini sebagai langkah untuk mengatasi banjir di daerah sekitar sungai, seperti Lingkar Barat, Muara Dua dan Pagar Dewa.
"Kegiatan normalisasi sungai terutama saluran besar yang ada di Kota Bengkulu ini terus kami lanjutkan, termasuk Sungai Rupat ini," imbuhnya.
BACA JUGA:Pastikan Buffer Stock Aman
Di tahun 2023 ini, ditargetkan beberapa saluran air di Kota Bengkulu dilakukan normalisasi dengan pengerjaan sistem berkelanjutan. Saluran air tersebut diantaranya Sungai Rupat, Lempuing, Padang Serai, saluran air di Pematang Gubernur, dan beberapa saluran air lainnya.