Sementara itu, untuk perkembangan angka stunting Bengkulu berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 22,1 persen. Angka ini sudah berada dibawah nasional.
"Angka prevalensi stunting rata-rata nasional itu 24,4 persen dan di Bengkulu sudah berada di bawah rata-rata nasional yaitu di angka 22,1 persen," sampai Gubernur Rohidin.
Ia menegaskan, dengan persentase yang ada Pemprov dan pemerintah kabupaten/kota akan terus mengoptimalkan penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting. Sehingga kesejahteraan masyarakat akan lebih baik dan harapan generasi muda Bengkulu akan terjamin. Selain itu, jika pemerintah daerah mampu menurunkan akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat.
"Kementerian keuangan menyampaikan akan ada dana insentif daerah, bagi provinsi yang berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting," singkat Gubernur. Rohidin.
BACA JUGA:Senator Riri Harapkan Angka Kemiskinan Terus Menurun
Terpisah, Wakil Walikota Bengkulu, Dr. Dedy Wahyudi, SE, MM yang turut dalam rapat menyampaikan, penurunan angka kemiskinan dan stunting terus dilakukan pemerintah Kota Bengkulu. Dan hasilnya saat ini kota Bengkulu sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan di angka 15 persen.