BACA JUGA:Gubernur Minta Fungsi Kelembagaan Baznas Diperkuat
"Walaupun diambil dari alumni dan sarjana hukum, belum tentu memahami bagaimana hukum adat yang berlaku. Inilah yang harus disikapi secara bijaksana dan itu perlu pelatihan," sampai Effendi.
Lebih lanjut, walaupun keterbatasan anggaran BMA Provinsi Bengkulu tahun ini memformulasi bagaimana mewujudkan adanya hulu balang atau kader-kader adat disetiap kelurahan.
"Kita akan dorong, mungkin nanti kita juga kerja sama dengan media bagaimana melatih kader-kader adat di setiap kelurahan. Nah, cuma sampai saat ini dananya belum ada, tapi saya nekat saja bisa dilakukan," singkat Effendi.