Lebih lanjut, per periode Maret 2022 hingga September 2022, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sekitar 1.600 orang, dari 100,69 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 99,08 ribu orang pada September 2022. Sedangkan di daerah perdesaan berkurang sekitar 2,7 ribu orang dari 196,54 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 193,85 ribu orang pada September 2022.
Kemudian, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Makanan terhadap garis kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar 73,19 persen.
"Secara umum periode Maret 2014 hingga September 2022 tingkat kemiskinan Bengkulu mengalami penurunan baik dari segi jumlah maupun persentase. Namun ada peningkatan pada Maret 2015, Maret 2016, Maret 2020 dan September 2020 dengan faktor penyebab salah satunya kenaikan bahan bakar, dan pandemi Covid-19," sampai Budi.
BACA JUGA:Ini Tiga Sektor Penyumbang Terbesar Penyaluran Kredit
Walaupun demikian, Budi menyebut jika kenaikan BBM tak berpengaruh besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan di daerah, hingga akhirnya jumlah kemiskinan itu sendiri berkurang.
"Upaya pemerintah lebih dominan terhadap program pengentasan kemiskinan seperti adanya stimulus bantuan sosial dan membaiknya harga komoditas pertanian di daerah," ujar Budi.