Sementara itu, untuk Kawasan Kota Tuo di Pasar Bengkulu dianggap layak jadi cagar budaya dengan beberapa alasan diantaranya, ditemukan beberapa objek cagar budaya berupa situs benteng York, Masjid Tuo dan Rumah Tuo yang telah ditetapkan sebagai cagar Budaya, ditemukan beberapa Rumah Tuo dengan arsitektur tradisional khas Bengkulu, makam Pangeran Mangku Rajo (raja Sungai Serut yang menyerang Fort Marlborough 1719) dan beberapa makam lainnya yang berhubungan dengan kerajaan Sungai Serut.
Lalu, sepanjang aliran sungai Bengkulu dari pedalaman sampai ke muaranya diduga merupakan jalur pengiriman lada ke pusat kerajaan Sungai Serut yang diperkirakan terletak disekitar Sungai Bengkulu. Hal ini adalah merupakan bukti adanya aktivitas perdagangan lada (jalur rempah) Bengkulu pada masa lalu. Juga di kawasan ini (Kampung Kelawi) juga terdapat Bunker tinggalan tentara pendudukan Jepang, sebagai bukti sejarah pendudukan Jepang di Bengkulu.
Selain itu, adanya Tugu Perjuangan Rakyat Bengkulu yang terdapat di ujung jalan Enggano adalah bukti patriotisme rakyat Bengkulu dalam perjuangan mempertahankan proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Peninggalan sejarah tersebut sebagai bukti dan saksi kehidupan masa lampau berupa rumah tua dan pola hubungan sosial masyarakat membentuk kebudayaan Bengkulu yang beraneka ragam sebagai aset daerah yang tak ternilai.