RK ONLINE - Semua orang tak lama lagi akan menuju tahun 2023. Mayoritas masyarakat menggunakan momen tahun baru ini bukan hanya untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan pada tahun sebelumnya, namun juga untuk berlibur sehingga dapat menjumpai tahun baru dalam keadaan bugar.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengutarakan, tahun 2023 merupakan tahun yang dipenuhi dengan begitu banyak tantangan karena ramalan terjadinya resesi global sekaligus tahun penuh harapan karena kian melandainya pandemi covid-19.
"Insya Allah Indonesia, Provinsi Bengkulu pada khususnya, bisa beradaptasi dengan kondisi ini. Saya lihat stakeholder di Indonesia ini sudah terbiasa menangani perubahan-perubahan besar dan menghadapi masa-masa yang penuh ketidakpastian," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Selasa (27/12).
Lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini mengapresiasi ketegasan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang melarang seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya untuk menambah libur saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan pemberian sanksi bagi yang melanggar.
"Justru saat-saat akhir tahun ini masyarakat semakin membutuhkan kehadiran pemerintah. Salah satu contoh pentingnya kesiapsiagaan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) di lokasi objek wisata yang ramai pengunjung saat liburan tahun baru," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Dewan Penasehat DPD Generasi Anti Narkoba Nasional (GANN) Provinsi Bengkulu ini juga menyatakan dukungan terhadap operasi pasar yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok yang kerap terjadi saat Nataru.
BACA JUGA:Ceritakan yang Baik-baik Tentang Bengkulu di Jejaring Sosial
"Saat ini sudah terpantau harga ayam potong dan telur ayam ras mulai mengalami kenaikan. Ini memang sering terjadi menjelang natal dan tahun baru. Alhamdulillah pemerintah provinsi sudah menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengantisipasi hal ini," imbuh Hj Riri Damayanti John Latief.