RK ONLINE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang memastikan jika warga di Kabupaten Kepahiang sekarang ini bebas dari penyakit Kusta. Ini diketahui lantaran sepanjang 2022 ini, belum ada laporan warga mengidap Kusta yang diterima Dinkes Kabupaten Kepahiang dari 14 Puskesmas.
Bukan hanya tahun 2022, tapi pada tahun sebelumnya di Kabupaten Kepahiang juga tidak ada laporan warga mengidap Kusta.
Kabupaten Kepahiang pun pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI atas prestasi tersebut. Ini diungkapkan Kepala Dinkes Kepahiang, Tajri Fauzan, S.KM, M.Si, Kamis (03/11). Dijelaskannya penyakit Kusta atau lepra merupakan penyakit infeksi bakteri kronis menyerang jaringan kulit dan saraf tepi, hingga saluran pernapasan.
"Alhamdulillah beberapa tahun terakhir warga Kabupaten Kepahiang terbebas dari penyakit kusta. Kita berharap ke depan warga kita tetap terbebas dari penyakit ini. Secara Nasional Indonesia ini masih berada pada peringkat ketiga di dunia. Setiap tahunnya sekitar 17 - 20 ribu kasus Kusta yang dilaporkan," jelas Tajri.
Penyakit kusta merupakan penyakit infeksi kronis namun dapat disembuhkan. Kusta disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Kondisi ini terutama memengaruhi kulit, mata hidung dan saraf perifer.
BACA JUGA:Korban Luka Bakar Minyak Goreng Dapat Bantuan
Sementara gejalanya seperti bercak -bercak berwarna terang atau kemerahan di kulit disertai dengan berkurangnya kemampuan merasa, mati rasa, dan lemas pada tangan dan kaki. "Sekarang penyakit Kusta menjadi program Nasional untuk penanganannya. Karena kusta sendiri dapat sampai menyebabkan kecacatan terhadap seseorang," tambah Tajri.
Untuk gejalanya seperti kulit menjadi mati rasa, kulit terasa kaku dan kering, bengkak atau benjolan di wajah dan telinga, bercak yang tampak pucat, dan berwarna lebih terang dari pada kulit di sekitarnya serta beberapa gejala lainnya.
"Karena penyakit Kusta sudah menjadi isu nasional, warga yang memiliki gejala, kita minta segera melakukan pemeriksaan kesehatan. Sehingga bisa dilakukan penanganan secara dini," demikian Tajri.