20 Bencana Alam, Mayoritas Longsor

Rabu 19-10-2022,12:52 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Andi Jamhari

RK ONLINE - Kabupaten Kepahiang masuk dalam wilayah yang rawan terjadi bencana alam. Mulai dari longsor, banjir hingga sejumlah bencana alam lainnya termasuk angin pitung beliung dan gempa bumi. Diketahui sepanjang tahun 2022 ini Januari-Oktober, di Kabupaten Kepahiang telah terjadi 20 kali bencana alam. Kejadian-kejadian bencana alam tersebut tidak melelan korban jiwa karena masuk dalam kategori bencana alam skala kecil. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepahiang, Ir. Taufik mengatakan berdasarkan laporan yang pihaknya terima, dari 20 bencana alam yang terjadi, mayoritas tanah longsor dengan 12 kali kejadian. Kemudian 6 kali banjir, 1 kali puting beliung, dan 1 kejadian pohon tumbang. "Jika dibandingkan dengan tahun 2021 lalu, memang di tahun 2022 ini sedikit menurun kasus kejadian bencana alam di wilayah Kabupaten Kepahiang. Di tahun 2021, bencana alam mencapai 30 hingga 35 kali kejadian dan ada korban jiwa," kata Taufik, Selasa (18/10).

Dijelaskannya, dari 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Kepahiang, hanya Kecamatan Merigi yang tidak ada laporan terjadi bencana alam sepanjang tahun 2022 ini. Sementara untuk kecamatan lain seperti Kecamatan Kepahiang hingga Oktober ini sudah 4 kali terjadi bencana alam, yakni 3 kali tanah longsor dan 1 kali pohon tumbang.

 

BACA JUGA:Penanggulangan Bencana di Kepahiang Butuh Dana Ratusan Miliar

 

Sedangkan Kecamatan Kabawetan 2 kali banjir, Tebat Karai 3 kali longsor, Ujan Mas 6 kali bencana alam diantaranya 3 kali banjir dan 3 longsor. Di wilayah Kecamatan Seberang Musi terjadi 1 kali banjir, Bermani Ilir 1 kali longsor, Kecamatan Muara Kemumu 2 kali longsor serta 1 kali terjadi angin puting beliung.

"Dengan kondisi cuaca seperti sekarang ini, kami imbau agar masyarakat selalu waspada, karena rentan terjadi bencana alam," sampai Taufik

Apabila terjadi bencana alam, Taufik mengingatkan masyarakat agar secepatnya melapor ke BPBD Kepahiang, sehingga pihaknya bisa turun ke lapangan untuk melakukan upaya evakuasi dan langkah lainnya. "Sampaikan informasi dengan kita dan kita akan turun untuk melakukan tindak lanjut jika terjadi bencana alam," demikian taufik. (and)

Kategori :

Terpopuler