Gotong Royong Turunkan Angka Stunting, Termasuk Pemdes

Rabu 19-10-2022,12:42 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Andi Jamhari

Dinas Kesehatan Bina 45 Kader

 

RK ONLINE - Pemerintah Kepahiang melalui Dinas Kesehatan dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, secara bertahap melangkah dalam merealisasi program penurunan angka stunting. Pada Selasa (18/10) kemarin, 45 Kader penurunan stunting mendapat pembinaan dari Dinas Kesehatan, sehingga dalam menjalankan tugas dapat berjalan dengan baik dan sesuai target.

Kepala Dinkes Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si menerangkan, kegiatan pembinaan diikuti 45 peserta kader pembangunan manusia desa dengan lokus stunting tahun 2022. Melalui pembinaan yang selenggarakan, diharapkan bisa meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM masing-masing kader kedepannya.

Selanjutnya, melalui pengetahuan yang dimiliki para kader dapat disalurkan kepada masyarakat. Sehingga, pengetahuan masyarakat pun ikut meningkatkan dalam penanganan dan pencegahan stunting.

"Melalui pembinaan yang dilakukan ini, sehingga para kader mengerti bagaimana cara kerja dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Kepahiang. Sekaligus mempromosikan secara rutin kegiatan pengukuran panjang/tinggi badan balita sebagai deteksi dini untuk pencegahan stunting," kata Tajri. 

Diterangkannya, ada 8 aksi integrasi program penuruan stunting di Kabupaten Kepahiang yang sejauh ini sudah masuk pada aksi keenam. Pemkab Kepahiang melalui Dnkes Kepahiang serta sejumlah OPD, akan menjalankan fase demi fase dan berkomitmen menurunkan angka stunting. "Kita berharap kinerja para kader nantinya benar - benar akurat. Selain itu kader stunting di Kabupaten Kepahiang juga dapat memberikan pemahaman dalam membimbing masyarakat yang sebelumnya berpotensi stunting," sampai Tajri.

Sementara itu, Wabup Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP yang membuka kegiatan pembinaan kader stunting mengungkapkan, sesuai dengan target yang sudah ditentukan, pada tahun 2023 nanti angka stunting di Indonesia ditargetkan turun ke angka 13,1 persen dari saat ini 22,9 persen. Kemudian di 2024, angka stunting di Kabupaten Kepahiang 0. "Dalam rangka menurunkan angka stunting tentu harus ada dukungan dari semua pihak. Salah satu bentuk dukungannya

adalah melalui pembinaan kader stunting yang dilaksanakan hari ini (Kemarin, red)," ucap Wabup. 

Diterangkan Wabup, ada banyak faktor yang menyebabkan stunting. Dantaranya kurang pengetahuan atau pendidikan masyarakat terkait kesehatan, mulai dari dalam kandungan hingga melahirkan. Contohnya, tidak melakukan kontrol ke pelayanan kesehatan, kurangnya sarana dan fasilitas yang memadai dalam hal kebersihan dan sejumlah faktor lain.

"Tentunya sejumlah faktor ini harus tanggulangi dengan baik. Untuk itu, kita berharap para kader dapat mengikuti kegiatan pembinaan dengan sebaik mungkin. Perhatikan secara seksama, sehingga pembinaan yang diikuti bisa diterapkan di tengah masyarakat," sarannya.

 

Semua Harus Terlibat

Total ada 14 OPD di lingkungan Pemkab Kepahiang diwajibkan ikut serta dalam menurunkan angka stunting. Baik itu angka secara nasional, maupun lingkup Kabupaten Kepahiang sendiri. Diantaranya DPPKBP3A, Dinas PU, Bappeda, Disdikbud dan sejumlah OPD lainnya. Selain 14 OPD yang telah ditetapkan, pihak desa juga diharus terlibat. Pemerintah desa ikut terlibat menurunkan angka stunting dengan menganggarkan ADD/DD untuk melaksanakan kegiatan.

"Jadi buka hanya Pemkab Kepahiang melalui OPD, tapi sejumlah pihak lain juga terlibat termasuk pemerintah desa. Melalui ADD/DD, desa harus bergerak dalam menurunkan angka stunting," tegas Wabup. 

Kategori :