RK ONLINE - Gubernur Provinsi Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA menyampaikan ada 8 sektor yang difokuskan dalam penggunaan APBD Provinsi Bengkulu tahun 2022 sebesar Rp 2,8 triliun. Dirincikannya, masing-masing infrastruktur Rp 224 miliar, kesehatan Rp 201 miliar, pendidikan Rp 368 miliar, tenaga kerja Rp 33 miliar, sosial kemasyarakatan Rp 29 miliar, pemberdayaan ekonomi Rp 47 miliar, belanja rutin Rp 336 miliar dan yang terbesar adalah belanja pegawai mencapai Rp 1,2 triliun.
"Kondisi APBD Bengkulu tahun 2022 itu totalnya Rp 2,8 triliun, dan kita alokasikan dan floating dalam bidang-bidang pokok," ungkap Rohidin, Selasa (11/10).
Ia menambahkan, atas serapan delapan sektor tersebut membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) tidak memiliki ruang celah fiskal untuk melakukan pembangunan maupun pengembangan program lainnya.
"Tiga sektor yakni infrastruktur, kesehatan, dan bidang pendidikan sudah memenuhi standar seperti yang diamanatkan undang-undang. Namun karena total APBD-nya rendah menyebabkan pengalokasiannya tetap kecil," kata Rohidin.
BACA JUGA:Soal Guru Honor Lulus Passing Grade, Pemprov Perlu Koordinasi
Dalam mendukung pembangunan di Bengkulu, Gubernur meminta pemerintah pusat melalui DPR RI dengan mengalokasikan anggaran di lembaga kementerian. Sehingga dapat menutup kekurangan anggaran dari APBD. Terlebih, DPR RI melaui Komisi IX telah mengunjungi Bengkulu secara langsung.
"Banyaknya kebutuhan untuk mendongkrak pembangunan serta memberikan pelayanan kepada masyarakat di Provinsi Bengkulu, akan tetapi terhalang dengan celah fiskal yang terbatas. Untuk itu kami minta dukungan penuh dari Komisi IX DPR RI untuk mengawal berbagai agenda yang sudah direncanakan di pemerintah pusat," pungkasnya.