RK ONLINE - Dinas sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang kesulitan melakukan perawatan atau penanganan orang terlantar. Kesulitan ini muncul karena hingga sejauh ini Dinsos Kabupaten Kepahiang belum memiliki rumah singgah spesial untuk orang terlantar. Keberadaan rumah singgah tersebut pun diyakini bisa memaksimalkan pelayanan terhadap orang-orang terlantar, khususnya yang berstatus warga Kabupaten Kepahiang. "Kita membutuhkan rumah singgah sehingga tidak ada lagi kendala dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terlantar," papar Kepala Dinsos Kabupaten Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd, Minggu (9/10).
Dia mengatakan, kesulitan pelayanan terhadap orang terlantar, dalam artian tidak mempunyai tempat sementara bagi orang terlantar tersebut. Sedangkan Dinsos Kabupaten Kepahiang diminta memberi penanganan secara cepat terhadap orang terlantar atau sejumlah penanganan lainnya.
"Sebagai contoh saja, pada saat kita menangani orang yang terlantar di Pasar Kepahiang. Orang yang terlantar tersebut lansung kita evakuasi ke kantor Dinsos Kepahiang. Untuk tindak lanjut penanganannya, akan bisa lebih baik jika kita ada rumah singgah yang menjadi tempat yang layak sementara," terang Helmi.
Dalam penanganan orang terlantar itu sebelumnya. Karena tidak mempunyai administrasi kependudukan maka selama dalam pengurusan administrasinya itu orang terlantar tersebut berada di kantor Dinsos Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Dinsos Siapkan Layanan Konseling Psikologi
"Seperti yang saya katakan tadi. Jika kita memiliki rumah singgah, orang terlantar tersebut bisa di tempatkan di rumah singgah untuk sementara waktu, sembari menunggu pengurusan administrasi kependudukannya," ujar Helmi.
Dengan demikian, tambah Helmi, keberadaan rumah singgah itu sangat penting dalam pelayanan terhadap masyarakat. "Dengan itupula kita minta dukungan Pemkab Kepahiang untuk mendirikan rumah singgah, sehingga pelayanan terhadap masyarakat bisa optimal," demikian Helmi.