RK ONLINE - Kementerian Keuangan melaui Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat hingga 31 Agustus 2022 realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Provinsi baru mencapai angka Rp 2,96 triliun.
Kepala DJPb Provinsi Bengkulu, Syarwan,SE,M.Si mengatakan, realisasi KUR diwilayah Bengkulu belum optimal, namun tetap meningkat, dengan peningkatan hingga 28,22 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2021 yang hanya Rp 2,3 triliun.
"Dalam periode ini juga ada peningkatan 9,72 persen debitur dibandingkan tahun lalu yakni dari 51.337 debitur menjadi 56.381 debitur. Dengan debitur laki-laki sebanyak 31.711, perempuan sebanyak 24.667,dan 3 badan usaha," ungkapnya, Jumat (30/9).
Dari angka realisasi tersebut, mayoritas debitur yang menggunakan KUR berasal dari sektor pertanian, perburuan dan kehutanan mencapai angka Rp 1,65 triliun dengan jumlah debitur mencapai 26.914 orang.
Sedangkan untuk sisanya disalurkan ke sektor lainnya seperti jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya, industri pengolahan, penyedia akomodasi dan penyedia makan dan minum, perikanan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan, tranportasi, pergudangan dan komunikasi, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, hingga jasa pendidikan dan konstruksi. "Penyaluran KUR tertinggi berada di Kabupaten Bengkulu Utara dengan total realisasi mencapai Rp 527 miliar dengan 8.198 debitur," papar Syarwan.
BACA JUGA:Dorong Penyaluran KUR dan UMi
Realisasi tersebut disusul Kota Bengkulu sebesar Rp 525 miliar, Kabupaten Mukomuko Rp 417 miliar, Kabupaten Rejang Lebong Rp 320 miliar, dan Kabupaten Seluma Rp 298 miliar, Kabupaten Bengkulu Selatan Rp 297 miliar, Kabupaten Bengkulu Tengah Rp 200 miliar, Kabupaten Kaur Rp 166 miliar, Kabupaten Kepahiang Rp 128 miliar dan Kabupaten Lebong sebesar Rp 104 miliar.
Sedangkan untuk jumlah debitur KUR hingga 31 Agustus 2022, dengan jumlah debitur terbanyak di Kota Bengkulu sebanyak 9.974 debitur. Sedangkan debitur paling sedikit di Kabupaten Lebong sebanyak 2.771 debitur. "Penyaluran KUR tertinggi dilakukan oleh Bank BRI sebanyak 42.947 debitur dengan angka 1,98 triliun rupiah. Sedangkan penyaluran terkecil melaui BPD Sumatra Barat sebesar Rp 105 juta," tutur Syarwan.
BACA JUGA:Petani Didorong Gunakan KUR
Walaupun penyaluran maupun debitur KUR di wilayah Bengkulu meningkat dari tahun sebelumnya, hal tersebut berbanding terbalik dengan alokasi KUR yang masih rendah. Pemanfaatan KUR sendiri sangat membantu masyarakat khususnya para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk dapat mempertahan perekonomian dalam kondisi saat ini.
"Kami mengimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan program KUR ini, karena dapat membantu masyarakat untuk memulihkan ekonom. Kami juga minta Pemda dan pihak perbankkan untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan program KUR," demikian Syarwan.