RK ONLINE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencacat ada penambahan kasus HIV/AIDS di wilayah Bengkulu ditahun 2022 ini. Terhitung Januari hingga pertengahan September, tercatat ada 89 orang dinyatakan terinfeksi HIV/AIDS.
Dari jumlah tersebut, kasus tertinggi terjadi di Kota Bengkulu dengan total mencapai 58 kasus, Kabupaten Rejang Lebong sebnyak 16 kasus, Bengkulu Selatan, Kepahiang dan Seluma sebanyak 4 kasus serta 3 Kasus di Bengkulu Utara. Sedangkan untuk kabupaten lainnya yakni Lebong, Kaur, Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Mukomuko nol kasus penambahan.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Hewan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Oktomi Harlena mengatakan teranyar kasus HIV/AIDS ditemukan di Kabupaten Seluma. Yakni berjumlah 3 orang dari satu keluarga. Terdiri dari ayah, ibu dan anaknya.
"Pasien terinfeksi HIV/AIDS ini telah diperiksa dan diberikan perawatan intensif sesuai dengan sesuai dengan gejala yang terlihat. Namun untuk anak yang terinfeksi meninggal dunia lantaran diduga memiliki imun lemah dan tidak mampu melawan virus, " kata Oktomi.
BACA JUGA:Evaluasi Kewajiban Perusahaan Reklamasi Dan Rehabilitasi DAS
Menurutnya, peningkatan kasus HIV/AIDS seperti halnya di Kota Bengkulu dengan jumlah kasus tinggi dikarenakan pergaulan bebas, berhubungan tanpa menggunakan pengaman, hingga masyarakat yang terinfeksi tidak menerima fakta sehingga menyebarkan kasus baru.
"Karena pasien banyak yang tidak menerima fakta sudah terinfeksi, kita kesulitan untuk menemukan pasien HIV/AIDS. Harapan kita bagi pasien dapat jujur, sehingga bisa ditangani dan mendapatkan perawatan," singkatnya.