RK ONLINE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mengimbau dan meminta Dinkes kabupaten/kota untuk mengoptimalkan realisasi vaksinasi Covid-19 khususnya vaksin booster.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si melaui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2) Oktomi Harlena menyampaikan, meski kondisi Covid-19 tidak separah tahun sebelumnya, kasus temuan positif Covid-19 masih ada. Sehingga vaksinasi menjadi salah satu upaya untuk memaksimalkan penanganan Covid-19.
"Vaksinasi covid saat ini sedikit tersendat, namun selalu meningkat seperti halnya kabupaten Bengkulu Tengah yang capainya melebihi booster pertama untuk realisasi booster kedua bagi tenaga kesehatan. Dan kita dorong wilayah lainnya," kata Oktomi, Rabu (21/9).
Lebih lanjut, sebagai garda terdepan yang sangat berhubungan dengan masyarakat, dirinya mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) untuk segera mendapatkan penyuntikan vaksin dosis keempat atau booster kedua. Sehiangga realisasi vaksin bisa optimal. "Untuk nakes segera vaksin ke fasilitas kesehatan yang tersedia, apalagi vaksin kita saat ini cukup dari jenis vaksin Pfizer," ungkap Oktomi.
Dalam mengoptimalkan vaksinasi, Dinkes Provinsi Bengkulu juga akan membuat surat yang ditujukan kepada Dinkes kabupaten/kota agar dapat memaksimalkan vaksinasi di wilayah masing-masing. Terutama vaksin booster pertama untuk masyarakat umur 18 tahun keatas secara menyeluruh juga booster kedua untuk nakes.
"Kita minta kabupaten/kota untuk mempercepat vaksin booster pertama untuk seluruh lapisan masyarakat usia 18 tahun keatas dan booster untuk nakes," paparnya.
BACA JUGA:Percepat Booster Kedua
Oktomi menyampaikan, terkait perkembangan Covid-19 sendiri, dalam sebulan terakhir ada penambahan sekitar 15 kasus masyarakat terpapar Covid-19 yang tersebar di wilayah Bengkulu dan dilakukan isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh dari Dinkes kabupaten/kota. Walaupun kasus temuan covid-19 tidak separah tahun 2020 dan 2021 lalu, dirinya menyebut kasus akan terus ada jika masyarakat lalai dalam menjalankan protokol kesehatan dan tidak vaksin.
"Mungkin hal ini karena keteledoran masyarakat, karena dalam beberapa bulan terakhir kasus Covid-19 kita kosong. Sehingga masyarakat abai, dan hal ini yang menyebabkan kasus meningkat lagi. Untuk itu kita mengajak masyarakat untuk membiasakan taat prokes dan vaksin," demikian Oktomi. (gju)