RK ONLINE - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong akhirnya mengambil kebijakan dalam mengurai antrean kendaraan di satu-satunya SPBU di daerah tersebut. Terlebih antrean panjang tersebut sudah terjadi kira-kira satu bulan belakangan. Kebijakan yang diambil dengan melarang warga luar mengisi BBM subsidi di SPBU, baik pertalite maupun solar.
Sementara warga Lebong yang diprioritaskan dalam pengisian BBM subsidi ditunjukkan dengan seri nomor kendaraan maupun ber-KTP Lebong. Kebijakan tersebut diambil setelah Pemkab Lebong menggelar rapat bersama pihak terkait, kemarin (15/9).
"Diluar ketentuan itu tidak bisa. Kecuali kendaraan ekspedisi maupun kendaraan logistik. Itu pun harus menunjukkan surat keterangan, " kata Bupati Lebong Kopli Ansori usai rapat.
Keputusan tersebut diambil, karena dari rapat yang dilakukan ada informasi yang menyebutkan jika sebagian besar yang ikut antre di SPBU justru berasal dari luar Kabupaten Lebong. Pertimbangan lainnya, saat ini di Kabupaten Lebong baru memiliki 1 SPBU. Diperkuat dengan Perpres 191 bahwa BBM subsidi itu untuk daerah.
"Kami juga akan berupaya untuk mengusulkan penambahan kuota BBM subsidi untuk Kabupaten Lebong. Usulan tersebut akan kami sampaikan ke Pemprov Bengkulu maupun ke pihak pertamina , " singkatnya.
BACA JUGA:BBM Naik, Antrean Masih Mengular
Sementara itu, Pengawas SPBU Muara Aman, Rovan mengatakan salah satu faktor yang membuat panjang antrean kendaraan adalah rencana kebijakan penerapan aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan BBM subsidi. Pengendara yang belum mendapatkan QR kode, kendaraannya harus terlebih dulu didata untuk diinput. Sehingga untuk mengisi BBM satu mobil saja membutuhkan waktu beberapa menit. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi pengisian berulang yang dilakukan oleh satu kendaraan.
"Jika penggunaan QR kode melalui aplikasi MyPertamina sudah berjalan sepenuhnya, maka kendaraan yang sudah mengisi BBM di hari yang sama akan terfilter sendiri. Tak perlu lagi diinput, " ujarnya.
Faktor lainnya, lanjut Rovan, jumlah nozel untuk pengisian pertalite masih sangat terbatas. Ditambah lagi jalur pengisian motor dan mobil untuk pengisian pertalite masih bergabung menjadi satu.
"Terkait kendala ini, kami sudah memesan nozel untuk menambah jalur pengisian BBM subsidi. Mungkin dalam waktu dekat sudah sampai dan akan kami pasang, " singkat Rovan.