RK ONLINE - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat volume bongkar muat barang di Pelabuhan Pulau Baai Provinsi Bengkulu periode bulan Januari hingga Juli tahun 2022 mencapai 1,9 juta ton atau mengalami penurunan sebesar 9,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 lalu.
Sedangkan jika dilihat dari periode bulanan, BPS mencatat pada Juli 2022 ada kenaikan bongkar muat barang sebesar 14,18 persen atau sebanyak 293.636 ton dibanding bulan sebelumnya.
"Lalu lintas barang yang dibongkar muat di Pelabuhan Pulau Bai Bengkulu turun 9,48 persen di periode sama tahun lalu," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, ME, Jumat (2/9).
Akan tetapi, penurunan ini berbanding terbalik dengan lalu lintas orang yang justru mengalami angka kenaikan mencapai 12,61 persen atau mencapai 11.764 orang sampai bulan Juli 2022.
Menurut Win Rizal, penurunan volume bongkar muat angkutan logistik di pelabuhan Pulau Bai disebabkan oleh beberqpa faktor seperti pembatasan-pembatasan yang sempat diberlakukan akibat pandemi Covid-19, aktivitas impor di mana pada periode tersebut tidak ada impor tercatat di Pelabuhan PT Pelindo, hingga perkembangan ekonomi dunia yang belum stabil.
"Penurunan ini belum terlalu signifikan dan masih dalam tahap wajar terlihat dari grafik bulan trakhir yang justru naik. Juga pergerakan barang dan orang dari dan ke daerah tujuan di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu masih berjalan normal tanpa ada kendala dan hambatan yang berarti," ujarnya.
Adapun untuk aktivitas bongkar barang peti kemas di pelabuhan Bengkulu masih didominasi bahan kebutuhan pokok, bahan bangunan dan campuran lainnya yang berasal dari beberapa daerah seperti Lampung dan daerah Jawa.