RK ONLINE - Kondisi PDAM Tirta Alami yang saat ini sedang terpuruk, dibenarkan oleh Bupati Kepahiang Provinsi Bengkulu Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM, IPU, Kamis 1 September 2022.
Bahkan untuk membangkitkan kembali dan mengatasi keterpurukan yang dialami PDAM Tirta Alami, Dayat mengungkapkan kalau saat ini Pemkab Kepahiang akan mengambil berbagai langkah untuk mengoptimalkan pendapatan perusahaan air ini. Salah satunya yakni dengan cara merubah PDAM menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda).
BACA JUGA:30 Bulan Tak Digaji Puluhan Mantan Karyawan PDAM Kepahiang Seruduk Kantor Ini
"Dengan demikian bisa dilakukan penyertaan modal untuk memperbaiki serta mengatasi masalah-masalah yang selama ini dialami PDAM. Termasuk membayar gaji eks karyawan yang belum terselesaikan. Semuanya juga tahu jika PDAM kita dalam kondisi tidak sehat. Ya dari banyak sisi, mulai dari teknis, sumber air baku, jaringan hingga keuangannya dan masalah SDM," kata Dayat.
Bupati ini mengatakan kalau nantinya PDAM sudah bertransformasi menjadi Perumda, dirinya berharap perusahaan ini dapat memperbaiki persoalan distribusi air. Dengan demikian pendapatan perusahaan secara keseluruhan bisa meningkat. Sehingga dapat menyelesaikan persoalan yang ada termasuk persoalan tunggakan tunggakan gaji karyawan dan mantan karyawan.
"Karena solusi dari persoalan yang dialami perusahaan ini tidak lain ialah tingkatkan pendapatannya dan perbaiki manajemennya," tegas Dayat.
Terkait demo 20 mantan karyawan PDAM karena sudah 30 bulan tidak digaji, Dayat mengatakan kalau 20 eks karyawan yang sudah dirumahkan karena kinerja tidak sesuai yang diharapkan tersebut, mengetahui persis kesulitan yang saat ini dialami PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang. Baik dari sisi teknis, sumber air baku, jaringan distribusi utama, SR serta masalah managemen, SDM dan keuangan.
Dengan kondisi yang ini, bupati menegaskan kalau semestinya 20 eks pegawai yang menuntut tunggakan gaji ini, tidak hanya menuntut.
BACA JUGA:PDAM Tirta Alami Sekarat, Belasan Ribu Pelanggan Tolak Bayar Iuran
"Karena ini semua akibat dari manajemen dan kinerja karyawan yang selama ini rendah," tutupnya.