RK ONLINE - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu hingga saat ini terus mendorong dan memaksimalkan keberadaan jalur tol laut yang ada di Bengkulu. Keberadaan tol laut sendiri sudah jalan sejak tahun 2018, sehingga sangat disayangkan jika jalur tidak termanfaatkan dengan baik. Untuk itu Dishub Bengkulu dan stakeholder terkait hingga saat ini terus mengupayakan bagaimana membuat jalur tol laut dapat maksimal dan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi Bengkulu.
"Sejak tol laut beroperasi baru 29 Agustus 2022 dapat bersandar perdana di Pelabuhan Pulau Bai dengan membawa komoditas semen. Ini merupakan hasil koordinasi kita dengan pihak stakeholder terkait," ungkap Kepala Dishub Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi, S.Sos, M.Si, Selasa (30/8).
Ia menambahkan, dengan adanya tol laut akan lebih mempermudah dalam mendatangkan komoditas ke Bengkulu dan lebih menghemat biaya dibandingkan dengan pengangkutan melaui jalur darat atau udara.
"Kita bisa lihat perbandingan pengangkutan jalur laut akan lebih murah dibandingkan jalur darat. Hal ini dapat dibandingkan sendiri karena biaya melaui jalur darat cukup besar," lanjutnya.
BACA JUGA:Pastikan Tol Berlanjut
Kedepan dirinya berharap keberadaan tol laut lebih dimanfaatkan lagi dan lebih dipermudah atau diperpendek jalur yang ada dengan mengusulkan trayek yang lebih strategis dan lebih singkat di tahun 2023 bisa dibuka jalur langsung dari Bengkulu ke Padang, Bengkulu ke lampung atau Bengkulu ke Tanjung Priok begitupun sebaliknya.
Sebelumnya jalur tol laut Bengkulu berada di trayek lama yakni Teluk Bayur- Gunung Sitoli-Sinabang-Mentawai-Pulau Bai-Teluk Bayur. Hal ini tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang lebih tinggi untuk melakukan pengangkutan komoditas yang ada.
"Lantaran saat ini alur pengiriman terlalu lama jika masih mengikuti jalur lama. Nanti kita cari solusi dengan usulan memperpendek jalur. Dan kita yakin bisa dilakukan soalnya bersandar ke pelabuhan saja terbukti sudah bisa dilakukan," demikian Bambang.