RK ONLINE - Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, cakupan imunisasi anak masih rendah yakni berada di angka 61 persen dari target yang ditetapkan pemerintah pusat tahun 2022 sebesar 95 persen. Terkait hal ini, Asissten III Setda Provinsi Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si meminta pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat cakupan vaksinasi imunisasi pada anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
"Cakupan saat ini masih jauh target dari yang ditentukan pemerintah pusat tahun ini. Untuk itu, dengan diselenggarakannya Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) kita harapkan dan mendorong dapat menggenjot cakupan vaksin di daerah," papar Khairil, Kamis (25/8).
Ia menambahkan, harus ada keselarasan pemerintah kabupaten/kota agar cakupan imunisasi ini di Provinsi Bengkulu dapat terealisasi dengan optimal.
"Beberapa tahun terakhir upaya imunisasi sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, dan untuk menjalankannya perlu melakukan langkah mengaktifkan kembali Posyandu yang ada," ungkap Khairil.
BACA JUGA:Minim Sosialiasi, Vaksinasi Anak Sering Jadi Polemik
Lebih lanjut, imunisasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan dan menekan resiko kematian akibat penyakit seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio. Karena imunisasi yang dilakukan akan memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut. Sehingga proses imunisasi amat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin dan lengkap pada usia anak.
“Kami meminta dan mengajak seluruh orang tua untuk bertanggung jawab melindungi anaknya. Jangan biarkan anak-anak berinteraksi dengan lingkungan tanpa terlindungi imunisasi," singkat Khairil.