RK ONLINE - Kementerian Kesehatan RI telah menemukan satu kasus penyakit cacar monyet atau monkey fox di wilayah Indonesia. Mengantisipasi agar tidak terjadinya penyebaran kasus pemerintah pusat telah menginstruksikan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk melakukan pencegahan dan menjalankan kebijakan antisipasi.
Terkait hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu menjalankan upaya antisipasi penyakit cacar monyet ini dengan melakukan penjagaan dan pengetatan pintu masuk dan keluar Provinsi Bengkulu baik jalur darat maupun udara. Pengetatan ini dilaksanakan menindaklanjuti arahan dari pemerintah pusat, terlebih penyakit cacar monyet mayoritas dibawa oleh masyarakat yang melaksanakan perjalanan ke luar negeri, sehingga bagi pelaku perjalanan dari yang memiliki gejala seperti cacar monyet akan diawasi.
"Walaupun penyebarannya tidak secepat Covid-19 Kita tetap waspada jangan sampai penyakit ini masuk ke Bengkulu. Sehingga kita koordinasikan untuk melakukan pengecekan pada semua pintu masuk karena cacar monyet ini riwayatnya kebanyakan pelaku perjalanan," kata Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si.
Herwan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan khawatir terkait kasus cacar monyet. Hal ini karena tingkat penularan cacar monyet lambat, terlebih gejala yang ditimbulkan bersifat ringan serta tingkat kematian yang ditimbulkan juga rendah.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dan yang terpenting tetap menerapkan protokol kesehatan serta menjalankan pola hidup bersih dan sehat serta jika mengonsumsi daging harus dimasak dengan matang," tambahnya.
Selain memperketat pengawasan pintu keluar masuk provinsi, pihaknya bersama Dinkes kabupaten/kota dan instansi terkait lainnya akan gencar melaksanakan sosialisasi penyakit cacar monyet. Sehingga masyarakat mengetahui tentang penyakit ini dan bagaimana untuk menanganinya.
"Kita akan meningkatkan sosialisasi, pemberian informasi-informasi kepada masyarakat tentang monkey fox ini. Yang jelas kita minta masyarakat jangan cemas dan takut berlebih, " pungkas Herwan.