RK ONLINE - Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Bengkulu mencatat hingga saat ini masih sekitar 80 desa yang masuk dalam wilayah blankspot atau daerah yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, S.Ip, M.Ap meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dapat membebaskan 80 desa dari status blankspot.
"Target kita hingga habis priode pemerintahan saat ini tahun 2024 mendatang sudah hilang blankspot, sehingga semua daerah dan semua desa mampu dan dapat menggunakan jaringan seluler maupun internet," kata Dempo, Kamis (11/8).
Lebih lanjut, upaya untuk mencapai keberhasilan tersebut dapat dilakukan Pemprov melalui solusi yang kreatif dan inovatif serta berbiaya murah dengan membangun tower Base Transceiver Station (BTS). Sehingga hasilnya nanti semua desa yang blankspot sudah ada sinyal telekomunikasi.
"Upaya ini juga salah satu wujud mendukung program pemerintah pusat terkait Satu Data Indonesia (SDI), juga untuk meningkatkan perekonomian, wisata dan pendidikan didesa. Karena informasi yang didapat akan lebih cepat dan akurat," ungkap Dempo.
Selain itu, sebelumnya pihaknya juga telah meminta Pemprov melalui Diskominfotik agar mengangkat nama atau banding Bengkulu ke tingkat nasional dengan mengenalkan potensi daerah dan desa. Ini dilakukan untuk menarik investor ke Bengkulu, meningkatkan kunjungan wisata dan menunjukkan Bengkulu sebagai daerah yang ramah.
"Ini dilakukan agar dapat meningkatkan investasi hingga pendapatan asli daerah (PAD) Bengkulu serta menambah income masyarakat," singkat Dempo. (gju)