RK ONLINE - Meskipun belum final dan hanya sebatas prediksi, defisit anggaran Rp 195,5 miliar yang bakal dialami Pemkab Kepahiang TA 2023 mendatang, sejak saat ini sudah mulai ditanggulangi Pemkab Kepahiang.
BACA JUGA:Meriahkan HUT Kemri ke 77, DWP Gelar Lomba Berhadiah Puluhan Juta Rupiah
Tidak hanya merasionalkan kembali semua kebutuhan, Bupati Kepahiang Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM, IPU juga berharap, Dana Alokasi Umum (DAU) yang dikucurkan pemerintah pusat, dapat menjadi solusi dari prediksi defisit anggaran ini. Ini disampaikan Dayat dalam sidang paripurna penandatanganan nota kesepakatan KUA/PPAS TA 2023 di ruang sidang DPRD Kabupaten Kepahiang, Senin (8/8/22).
"Kemungkinan akan terjadi defisit lagi. Karena jika semua usulan diakomodir maka defisit TA 2023 nanti bisa mencapai Rp 195,5 miliar lebih," ujar bupati.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Rumah Warga Dusun I Air Pesi Ludes Terbakar
Dayat mengungkapkan kalau persoalan defisit anggaran yang diprediksi mencapai Rp 195,5 miliar ini akan segera ditanggulangi. Tidak hanya mampu diminimalisir, Dayat berharap 2023 mendatang tidak ada defisit anggaran yang dialami Pemkab Kepahiang. Salah satu solusinya ialah dengan adanya kenaikan pengalokasian DAU yang kemungkinan baru akan diketahui Oktober - November 2022 mendatang.
"Kalau berkaca dari tahun sebelumnya, DAU kita mencapai Rp 448 M. Kita berharap tahun ini DAU naik sehingga bisa menutupi besarnya defisit. Tapi tidak menutup kemungkinan juga jika turun menjadi Rp 395 miliar," ungkapnya.
BACA JUGA:Pemkab Butuh Kesiapan dan Pembahasan Anggaran
Sementara itu Waka I DPRD Kepahiang, Andrian Defandra, SE, M.Si mengharapkan jika Pemkab Kepahiang dapat mencari solusi terkait gambaran defisit anggaran tersebut. Senada dengan Dayat, Aan (sapaannya) juga mengharapkan kalau peningkatan dana transfer mampu mengatasi defisit yang diprediksi bakal terjadi tahun depan.
"Mudah-mudahan saja ada penambahan dana transfer dari pusat. Sehingga defisit yang sudah tergambar dapat ditanggulangi," singkat Aan.