DTPHP Maksimalkan IP Atasi Defisit Padi

Senin 08-08-2022,09:00 WIB
Reporter : Gatot Julian
Editor : Andi Jamhari

RK ONLINE - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Juni 2022 lalu Provinsi Bengkulu mengalami defisit padi hingga 31 ribu ton yang berimbas besar akan ketersediaan beras lantaran menyusutnya lahan persawahan mencapai 50 ribu hektar. Dengan demikan indeks pertanaman (IP) Bengkulu sendiri masih rendah hanya sekitar 100.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu dalam upaya mengatasi defisit  padi dan memaksimalkan produksi beras kedepan akan terus berusaha agar indeks pertanaman Provinsi Bengkulu dapat naik dan optimis dapat mencapai IP 200.

"Kita masih defisit 31 ribu ton. Dan diharapkan indeks pertanaman kita bisa meningkat, karena saat ini belum sampai angka 200. Jika sudah bisa mencapai angka tersebut maka kita bisa swasembada beras," papar Kepala DTPHP Provinsi Bengkulu, Ir. Ricky Gunarwan.

Ia menambahkan, saat ini pihaknta  tengah berupaya memaksimalkan beberapa wilayah yang mampu mencukupi akan kekuarangan yang ada. Seperti pada wilayah Kabupaten Lebong yang tengah berupaya untuk masa tanam dua kali dalam satu tahun dan memaksimalkan pemberantasan hama. 

"Kita mengapresiasi upaya Pemkab Lebong baik pengupayaan masa tanam hingga penganggaran pemberantasan hama seperti tikus yang yang menjadi penyebab sering gagal panen," kata Ricky. 

Dirinya berharap kabupaten lain dapat melakukan upaya yang sama seperti Kabupaten Lebong agar tahun ini tidak kembali defisit. Pihaknya siap mendorong dan mendukung upaya yang dilakukan pemda dalam memaksimalkan upaya yang ada. 

"Kita terus mengejar dan mendorong daerah yang memiliki potensi seperti Lebong dan kita apresiasi bupatinya dengan upaya yang dilakukan. Diharapkan daerah lainnya dapat melakukan hal yang sama," demikian Ricky. (gju)

Kategori :

Terkait