RK ONLINE - Selain intervensi gizi, peningkatan akses terhadap air bersih dan layanan sanitasi layak juga menjadi prioritas dalam upaya penanganan masalah stunting, gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis pada anak. Pemerintah Kabupaten Kepahiang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyebutkan, ketersediaan air bersih dan sanitasi layak berkontribusi besar dalam penanganan stunting.
Oleh karena itu, kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kepahiang, Rudi A Sihaloho, ST, pemerintah menjadikan peningkatan akses terhadap air bersih dan pelayanan sanitasi dasar sebagai program prioritas. Dia juga menyebutkan pada tahun ini akan dibangun 4 titik penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas). "Penyediaan air minum dan sanitasi layak air bersih untuk masyarakat mempunyai andil besar untuk penanganan dan pencegahan stunting, tahun ini Pamsimas akan dibangun pada 3 titik. Yakni di Desa Weskust, Desa Suro Baru, Desa Bandung Jaya dan Desa Barat Berat," jelas Rudi Selasa (2/8).
Selain Pamsimas, dijelaskan Rudi pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah sanitasi air bersih juga direalisasikan pada tahun ini pada 5 titik kegiatan peningkatan air bersih yang anggarannya dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2022. Program pencegahan stunting melalui penyediaan fasilitas air bersih dan sarana sanitasi ini sebagai upaya pemerintah meningkatkan akses terhadap air bersih dan layanan sanitasi mealui Pamsimas dan sistem penyediaan air minum pedesaan.
"Kegiatan ini setiap tahun kita usulkan, sampai dengan seluruh desa memiliki kecukupan ketersediaan air bersih. Program Pamsimas berkontribusi pada pencegahan stunting melalui intervensi sensitif atau pengaruh tidak langsung. Yakni dengan penyediaan sarana air bersih minum dan sanitasi layak serta perubahan perilaku hidup bersih dan sehat," demikian Rudi. (rfm)