RK ONLINE - Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang memastikan memperketat lalu lintas hewan ternak di tengah ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mengancam hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Yakni dengan mengimbau kepada petani peternak yang ada di daerah untuk membatasi maupun menghentikan sementara pembelian hewan ternak pada daerah-daerah yang sudah terjangkit penyakit PMK, khawatirnya akan menyebar pada populasi hewan ternak di daerah.
Sejauh ini, dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hernawan, S.PKP melalui Kasi Pencegahan Penyakit, Marwan Safe'i, dari pantauan petugas kesehatan masih terdapat 97 sapi yang dalam pengawasan dan pengobatan. "Namun, saat maraknya virus PMK yang menyerang hewan ternak kita langsung memperketat pengawasan lalu lintas ternak. Kemudian mengimbau kepada peternak untuk menunda ataupun menghentikan sementara pembelian hewan ternak dari luar daerah, apalagi pada daerah yang terjangkit PMK, khawatirnya akan menyebarkan virus pada populasi hewan yang ada di Kabupaten Kepahiang," jelas Marwan.
Mengantisipasi penyebaran penyakit PMK tersebut meluas, lanjut Marwan, jika peternak menemukan gejala-gejala berupa hewan ternak sulit makan, mengeluarkan busa di mulut untuk segera melaporkan pada petugas kesehatan hewan. Hal ini agar mendapatkankan penanganan kesehatan hewan, seperti pemberian imunisasi ataupun vaksinasi terhadap hewan ternak. "Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dan pemberian vaksinasi terhadap hewan ternak, kita berharap ini menjadi perhatian bagi peternak, terutama harus disertai SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan)," papar Marwan.
Disisi lain, lanjut Marwan, pihaknya sudah melakukan imbauan secara tertulis pada peternak yang ada di Kabupaten Kepahiang, pertama memastikan kebersihan kandang terhadap hewan ternak sapi, kerbau, kambing dan domba. Kemudian menyediakan pakan sehat, pemeriksaan kesehatan yang rutin serta melengkapi hewan ternak dengan SKKH. (rfm)