RK ONLINE - Dari sekian banyak objek wisata yang ada di Kabupaten Kepahiang tersebar di 8 kecamatan, hingga sekarang baru 3 objek wisata saja yang ada Pendapatan asli Daerah (PAD). Yakni objek wisata kebun teh Tebing Wetan, area kawasan wisata Montain Valley, dan air terjun Sengkuang yang berada di Desa Suka Sari. Ketiga objek wisata ini berada di wilayah Kecamatan Kabawetan.
Sementara objek-objek wisata lain belum menghasilkan PAD, dengan dalih tidak ada pembangunan di kawasan objek wisata oleh Pemkab Kepahiang dalam hal ini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora). Sekretaris Disparpora Kepahiang, Erlan Kanedi, SE pun membenarkan hal tersebut. Dijelaskan
bahwa, target PAD Disparpora TA 2022 sebesar Rp 45,5 juta. Namun target PAD ini tidak seluruhnya dari sektor wisata melainkan dari pengelolaan aset lainnya.
Dirincikannya, PAD dari sektor wisata kebun teh Tebing Wetan Rp 5 juta/ tahun, area kawasan wisata montain Valley Vestival Rp 20 juta per tahun, serta air terjun Sengkuang yang berada di Desa Suka Sari Rp 8 juta/ tahun. "Selebihnya didapat dari penyewaan Gues House Sido Rejo Rp 5 juta/ tahun, sewa lahan di depan SMAN Kabawetan Rp 500 ribu/ tahun, sewa area persawahan di Danau Suro Rp 7 juta/ tahun, total keseluruhan PAD kita Rp 45,5 juta," terang Erlan.
Disinggung soal banyak potensi wisata di Kabupaten Kepahiang yang sekarang sudah dimanfaatkan dan sudah tergarap, tapi mengapa hanya 3 objek wisata saja yang ditarik PAD. Dipaparkan Erlan pihaknya menarik PAD jika ada sarana pembangunan yang dilakukan Pemkab Kepahiang di area wisata. "Tapi kalau objek wisata tidak ada pembangunan yang dilakukan pemerintah kabupaten, objek wisata tersebut masih milik pribadi dan dikelola oleh pribadi sendiri tidak masuk PAD kita," sampai Erlan.
Dia melanjutkan, Kabupaten Kepahiang memiliki banyak objek wisata yang terbagi kepemilikannya yakni milik pribadi, milik desa, serta milik Pemkab. "Objek wisata yang sudah diserahkan ke Pemkab Kepahiang dan dikelola oleh Disparpora, dipastikan ada PAD-nya. Sebenarnya ada 14 objek yang dapat dilakukan penarikan PAD, tapi kebanyakan masyarakat yang mengelolanya. Tahun depan kita berencana meningkatkan PAD dengan cara menaikan target PAD masing - masing objek wisata yang dikelola sekarang ini," demikian Erlan. (and)