RK ONLINE - Pemerintah Kabupaten Kepahiang berupaya menekan angka stunting yang saat ini persentase anak penderitanya diangka 18 persen. Bupati Kepahiang, Dr. Ir. Hidayattulah Sjahid, MM, IPU mengatakan, dia bersama dengan pejabat di lingkungan Pemkab Kepahiang akan menjadi bapak asuh untuk anak balita sampai dua tahun, maupun ibu hamil dalam rangka pencegahan stunting.
Istilah bapak asuh ini, kata bupati, ialah memberikan bantuan kepada keluarga yang membutuhkan untuk memenuhi gizi pengidap stunting selama 6 bulan.
"Dengan bapak asuh ini diharapkan bisa membantu orangtua dan anak pengidap stunting untuk pemenuhan gizinya, agar persoalan stunting terentaskan. Nanti, saya dan para pejabat menjadi bapak asuh untuk memberikan pemenuhan gizi," kata bupati.
Selain itu, dijelaskan Bupati, upaya sosialisasi program pencegahan stunting terus dilakukan secara masif. Yaitu dengan memotivasi para ibu untuk dapat memenuhi gizi anaknya. Kemudian menjadi tugas sejumlah OPD tidak hanya Dinas Kesehatan, termasuk Dinas PUPR dalam memenuhi sanitasi air bersih, MCK, serta peran DPPKBP3A dan Kementerian Agama dalam mensosialisasikan pentingnya imunisasi pada Catin yang harus menjadi syarat mendaftar pernikahan di KUA.
"Untuk memaksimalkan pencegahan dan penanganan stunting ini diperlukan peran serta OPD dan lembaga vertikal, jadi tidak hanya tugasnya Dinas Kesehatan," ujar Bupati.
Bupati berharap, melalui kader pembantu, pemerintah akan mengawasi remaja, perempuan yang akan menikah, mereka yang hamil dan ibu menyusui, serta 1.000 hari pertama kehidupan bayi guna memastikan asupan gizinya untuk meminimalisasi stunting. "Penyebab dari stunting karena beberapa faktor. Yakni calon ibu mengidap anemia, ibu saat hamil kurang asupan gizi yang mengakibatkan nutrisi anak, serta faktor lainnya," demikian bupati. (rfm)