RK ONLINE - Pascalebaran Idul Adha, biasanya terjadi trend peningkatan penyakit hipertensi di tengah masyarakat. Mengenai hal ini, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepahiang, dr. Febi Nursanda pada Selasa (12/7) mengatakan, sejauh ini belum ada kenaikan jumlah pasien yang dikarekakan hal tersebut. Disisi lain dia berbagi tips guna mencegah penyakit hipertensi dengan menjaga pola hidup sehat sehari-hari.
Menurutnya, hipertensi yang diderita manusia dapat berasal dari pola hidup atau makanan bahkan karena faktor keturunan. Hipertensi bisa menyebabkan kematian secara langsung maupun tidak langsung. Yang menjadi pemicunya adalah pecah pembuluh darah ataupun stoke.
"Jauh sebelum tingginya konsumtif daging-dagingan, trend penyakit yang diderita masyarakat adalah hipertensi dan tifus. Namun pascalebaran Idul Adha tahun ini belum ada peningkatan pasien karena hipertensi. Akan tetapi, pada dasarnya hipertensi bukan semata dikarena konsumsi daging-dagingan namun karena pola hidup maupun faktor keturunan," jelas Febi, di ruang kerjanya.
Untuk mengendalikan hipertensi agar tidak membahayakan kesehatan, diterangkan Febi, pola hidup sehat yang dianjurkan untuk mencegah dan mengontrol hipertensi adalah dengan gizi seimbang, pembatasan gula, garam dan lemak. Kemudian olahraga teratur, stop merokok dan menghindari mengkonsumsi alkohol.
"Pencegahan dan pengendalian hipertensi agar tidak membahayakan kesehatan adalah dengan menjaga pola hidup sehat dengan berolahraga, mengurangi rokok, pola tidur dan emosional yang menjadi pemicu tekanan darah tinggi. Bila tidak dijaga, beberapa hal-hal yang dapat berdampak pada kesehatan yang mengarah pada kematian seperti pecah pembuluh darah dan stoke," pungkasnya. (rfm)