Turunkan Stunting Jadi Tanggung Jawab 14 OPD

Rabu 06-07-2022,14:05 WIB
Reporter : Efran Antoni
Editor : Hendika

RK ONLINE - Selain jajaran Dinas Kesehatan, Wabup Kepahiang H. Zurdi Nata, S.Ip mengungkapkan kalau menekan angka stunting, menjadi tanggung jawab bersama. Namun dengan potensi stunting yang semakin menjadi, Wabup menegaskan kalau tanggung jawab ini dititik beratkan  kepada 14 OPD di lingkungan Pemkab Kepahiang.

BACA JUGA:Mau Dapat TPP Full, Ini Tips Sekda Kepahiang

Wabup yang juga diamanatkan sebagai ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kepahiang ini mengungkapkan, ada 14 OPD di lingkungan Pemkab Kepahiang yang bertugas menurunkan angka stunting. Selain Dinkes, DPPKBP3A, Dinas PUPR, Bappeda, Dikbud dan beberapa OPD lainnya juga ikut bertanggungjawab.

 

"Sekarang OPD-OPD tersebut sudah mulai bekerja," kata Wabup. 

 

Saat ini menurut Nata angka stunting secara nasional 21,1 persen. Dengan langkah strategis, pemerintah pusat menargetkan kalau 2024 nanti, angka stunting ini sudah harus turun diangka 14 persen. Tidak hanya itu, 2030 mendatang angka stunting secara nasional sudah harus nol. 

 

Dirinya mengungkapkan kalau ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab stunting. Dantaranya kurangnya pengetahuan atau pendidikan masyarakat terkait kesehatan dimulai dari dalam kandungan hingga melahirkan bayi. Kemudian jarang kontrol ke pelayanan kesehatan, kurangnya sarana dan fasilitas yang memadai dalam hal kebersihan serta sejumlah faktor lainnya. Maka dari itu, dalam rangka menurunkan angka stunting Nata mengatakan kalau 14 OPD yang sudah ditetapkan harus bisa bekerja sama. 

 

"Makanya butuh peran banyak OPD di sini. Karena penyebab stunting juga banyak. Seperti Disdikbud peranya memberikan pendidikan, Dinas PUPT terkait sanitasi atau kebersihan pemukiman," ungkap Wabup. 

 

Mencegah stunting lanjut Nata, dimulai sejak bayi masih di dalam kandungan. Bayi sudah membutuhkan berbagai nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk mencapai ini, ibu harus berada dalam keadaan sehat dan bergizi baik. Jika ibu tidak memiliki pengetahuan terkait asupan nutrisi yang baik untuknya dan janin, program menurunkan angka stunting sulit tercapai. 

BACA JUGA:Ada 100 Kasus Stunting di Kepahiang

"Setelah lahir, 1000 hari pertama kelahiran (0-2 tahun, red) adalah waktu yang sangat krusial untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal semacam ini harus diberikan pendidikannya. Kemudian menyangkut bayi membutuhkan ASI eksklusif selama 6 bulan dan tambahan makanan pendamping berkualitas. Oleh sebab itu ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai gizi anak. Dengan kerja sama yang baik, saya yakin program penurunan angka stunting di Kabupaten Kepahiang bisa tercapai," demikian Wabup. 

Kategori :