Lelang 13 Paket Hemat Rp 1,2 Miliar

Jumat 27-05-2022,09:06 WIB
Reporter : Rakep Online
Editor : Rakep Online

RK ONLINE - Dari 13 paket kegiatan yang sudah dilakukan lelang, Bagian Layanan Pengadaan Setkab Lebong berhasil melakukan penghematan anggaran hingga Rp 1.221.300.594. Angka itu diperoleh dari selisih total pagu 13 paket tersebut dengan nilai paket terkontrak. Tepatnya dari total pagu Rp 40.419.604.941, sementara nilai terkontrak Rp 39.198.304.347. "Sejauh ini baru ada 13 paket yang sudah terkontrak. Ada penghematan sekitar Rp 11 miliar dari paket yang sudah selesai dilakukan lelang tersebut, " kata Kabag Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Setkab Lebong, Dodi Irawan, ST. Ditambahkannya, saat ini baru 21 paket kegiatan yang dilimpahkan oleh OPD untuk dilakukan proses lelang. Padahal jika melihat dari Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP), ditahun 2022 ini setidaknya ada 123 paket yang harus dilakukan proses tender. Jika dipersentasikan baru sekitar 14 persen dari total paket yang sudah dilimpahkan OPD untuk lelang. Sebagian besar paket yang sudah dilimpahkan itu adalah milik Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (DPUPR-Hub). "Namun jika melihat dari pagu anggaran, nilai paket yang sudah dilimpahkan itu diangka 50 persen dari total pagu anggaran kegiatan yang harus dilelang. Karena nilai paket yang sudah dilimpahkan itu adalah kegiatan dengan pagu anggaran yang cukup besar, " tambah Dodi. Dirincikannya, dari 21 paket kegiatan yang sudah mereka terima dari OPD, sebanyak 13 paket sudah selesai lelang dan terkontrak. Sementara 8 paket lainnya masih dalam proses lelang. Menurutnya salah satu kendala lambannya pelimpahan paket ini karena terjadi kenaikan nilai pajak. Dari sebelumnya 10 persen menjadi 11 persen. "Sehingga OPD diharuskan merubah desain perencanaan, " tambahnya. Sejak awal pihaknya sudah menyurati seluruh OPD. Intinya meminta OPD untuk melakukan penginputan RUP, SIRUP termasuk percepatan pelimpahan paket kegiatan khususnya yang bersumber dari DAK. Dikhawatirkan jika lambat untuk dilakukan proses lelang justru gagal salur. "Tentu kita tidak ingin kejadian tahun 2021 lalu terulang. DAK gagal salur akibat belum juga terkontrak, " lanjut Dodi. Ditambahkan Dodi, pihaknya dalam hal ini hanya bisa menunggu pelimpahan paket dari OPD. Apalagi diakuinya sejauh ini pihaknya sudah 3 kali menyurati OPD untuk segera melimpahkan paket kegiatan mereka yang harus dilakukan lelang. Ketika sudah dilimpahkan baru pihaknya bisa untuk melakukan proses lelang. "Kami masih menunggu dari OPD. Kami berharap OPD yang memiliki paket kegiatan fisik untuk segera melimpahkannya untuk bisa segera dilakukan lelang sehingga pekerjaan bisa segera dimulai, " demikian Dodi.   Pewarta : Eko Hatmono/Krn

Tags :
Kategori :

Terkait