Wacana Pembentukan Pansus Tunggu Audit BPK RI

Tindaklanjut Aspirasi MKB

RK ONLINE- Wacana DPRD Kepahiang untuk melakukan pembentukan Panita Khusus (Pansus) dalam rangka menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan Masyarakat Kepahiang Bergerak (MKB) 2 Februari lalu hingga sekarang belum dilakukan. Karena sebelumnya, total 14 permasalahan yang ditanyakan kepada DPRD Kepahiang oleh MKB, mulai dari banjir hingga sejumlah aset yang terbengkalai. MKB meminta supaya permasalahan yang disampaikan bisa diselesaikan dan diberikan waktu selama 1 bulan. Dikofirmasi, Wakil Ketua I DPRD Kepahiang, Andrian Defandra, SE, M.Si mengatakan, terkait wacana pembentukan Pansus dalam rangka menindaklanjuti aspirasi MKB, pihaknya akan melihat lebih dulu hasil audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Dari situlah nantinya akan terlihat, apakah LHP BPK RI Bengkulu adanya berkaitan masalah aset atau tidak. "Kita laksanakan setelah pemeriksaan BPK RI. Dari situlah akan ditarik kesimpulan, apakah wacana pembentukan Pansus bisa dilaksanakan atau menindaklanjuti aspirasi MKB cukup dengan melakukan hearing bersama OPD Kepahiang," kata Andrian. Baca juga : PPKM Level II Diperpanjang Menurutnya, aspirasi yang disampaikan MKB ketika tujuannya untuk kemajuan Kabupaten kepahiang pasti akan diberikan dukungan dan ditindaklanjutnya termasuk wacana pembentukan Pansus. "Yang jelas kalau sifatnya kemajuan Kepahiang, DPRD pasti akan mendukung termasuk wacana pembentukan Pansus. Hanya saja segala kebijakan yang akan diambil membutuhkan proses dan proses itu sedang dijalankan sekarang ini," demikian Andrian. Untuk diketahui, DPRD Kabupaten Kepahiang mewacanakan untuk membentuk Pansus dalam rangka menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan MKB. Karena sebanyak 14 permasalahan Kabupaten kepahiang yang disampaikan MKB termasuk penyelesaian sejumlah aset yang terbengkalai diantaranya, wisata Danau Suro di kecamatan Ujan mas dan merk Kepahiang Alami di Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang dan tindaklanjut lainnya seperti banjir dan pembangunan lainnya di Kepahiang yang belum tuntas.   Pewarta : Efran Antoni/Krn