RK ONLINE - Menggunakan seragam batik hitam putih kebanggaannya, Kamis (25/11/21) Damairul Fatma, M.Pd hadir di tengah - tengah peserta peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT Persatuan Guru Repubelik Indonesia (PGRI), yang diselenggarakan di SMAN 1 Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Ditemani sang suami tercinta, guru Mata Pelajaran (Mapel) Bahasa Indonesia kelas X ini, masih tetap menunjukan semangatnya dalam mengikuti rangkaian upacara meskipun harus menunggangi kursi roda. Terang saja kehadiran wanita berkerudung yang diketahui sudah lama terbaring karena gangguan rahim yang dialaminya ini, mendadak membuat suasana sekolah ini diselimuti rasa haru. Bahkan tidak sedikit, siswa siswi dan teman sejawatnya sampai menitikkan air mata melihat kedatangannya. "Hari ini adalah hari pertama saya masuk sekolah setelah kurang lebih 2 bulan menjalani operasi," pilunya. Kepada Radarkepahiang.id, ASN yang akrab disapa Fatma ini mengatakan kalau beberapa bulan yang lalu, dirinya kerap merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya. Lantaran sudah tidak tahan dan apa yang dialaminya, Fatma bersama dengan keluarga akhirnya memutuskan untuk melakukan upaya pengobatan. Hasilnya setelah banyak tempat didatangi, Fatma mengatakan kalau hasil diagnosa semua petuga smedis sama. Dirinya divonis mengidap gangguan rahim yang mengharuskan untuk dioperasi. Karena tidak ada pilihan lagi, Fatma mengatakan jika dirinya kemudian menjalani operasi pengangkatan rahim. Sejak saat itulah dan sudah hampir 2 bulan, pahlawan tanpa tanda jasa tidak pernah hadir dihadapan peserta didiknya karena masih berjuang keras untuk bangkit dari penyakit yang dideritanya. Bahkan Desember mendatang, Fatma sudah dijadwalkan untuk menjalani operasi keduanya. "Sebelumnya memang kerap mengeluhkan rasa sakit dan setelah diperiksa, saya ternyata divonis memiliki gangguan pada rahim dan harus dioperasi," ungkap Fatma dengan bola mata yang nampak sudah mulai berkaca - kaca. Meskipun dalam keadaan sakit, Fatma mengakui jika nalurinya sebagai seorang guru, membuat dirinya sangat menginginkan untuk hadir dalam rangkaian upacara peringatan HGN dan HUT PGRI ini. Untuk itu beberapa hari sebelum ini, Fatma mengaku dirinya sudah lebih dulu berkonsultasi dengan dokter dan hasilnya, dirinya tetap diperbolehkan ikut dengan catatan, tetap harus berada di atas kursi roda. "Saya hanya melakukan apa yang sudah menjadi tugas dan kewajiban saya sebagai seorang guru. Perihal dipilih sekolah sebagai guru terfavorit, bagi saya itu adalah sebuah berkah," ucap Fatma. Sementara itu pantauan langsung di lokasi, sebelumnya kedatangan Fatma ditengah - tengah siswa dan dewan guru ini sontak membuat seluruh penghuni sekolah terkejut. Tidak sedikit dewan guru yang berlarian untuk menyambut kedatangannya yang saat itu, didorong suaminya berjalan dengan kursi roda. Sementara siswa - siswi baik dari lantai atas maupun yang masih di lapangan, bersorak riuh mendokan kesembuhan Fatma. "Saya terharu sekali, ternyata seluruh keluarga saya disekolah banyak yang mendoakan dan memberi dukungan. Ini memacu semangat saya untuk segera pulih kembali. Bersamaan dengan peringatan HGN dan HUT PGRI ini pula, saya berharap dari hati yang paling dalam agar segera diberikan kesembuhan. Sehingga dapat kembali melaksanakan kewajiban saya sebagai seorang guru," demikian Fatma. Baca juga : Karangan Bunga Warnai HGN dan HUT PGRI SMAN 1 Kepahiang Terpisah, Kepala SMAN 1 Kepahiang Andri Haryanto, M.Pd juga membenarkan apa yang saat ini dialami Fatma. Bukan hanya karena sakit yang sedang diderita Fatma, Andri juga memastikan jika gelar sebagai guru terpavorit kali ini diberikan kepada Fatma, memang didasari dedikasi serta pengabdiannya di sekolah yang dinilai luar biasa. "Kami pihak sekolah dan seluruh peserta didik SMAN 1 Kepahiang berharap dan berdoa, semoga beliau segera diberikan kesembuhan," singkat Andri. Pewarta : Jimmy Mayhendra
Peringati HGN dan HUT PGRI Dengan Menunggangi Kursi Roda
Kamis 25-11-2021,10:35 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :