BENGKULU RKONLINE – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu masih ingin terus menambah koleksi stok buku hingga sebanyak 60.000 ribu judul buku, guna menaikan akreditasi menjadi A. Sedangkan saat ini judul buku yang sudah dimiliki DPK Provinsi Bengkulu diangka 40.400 eksemplar.
Kepala DPK Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd melalui Kabid Deposit, Pengembangan Koleksi, Layanan dan Pelestarian, Hj. Wardaniar, S.Sos, M.Pd mengatakan, agar bisa menambah stok buku, ada penambahan dari dana aspirasi anggota dewan.
“Sebab syarat administrasi untuk akreditasi A harus ada 60.000 ribu buku. Keuntungan jika mendapat akreditasi A, ibarat nilai A yang didapat dari raport sekolah, jika siswa itu benar-benar pintar, pasti dilihat dari nilai raportnya, sama saja, seperti gedung perpustakaan itu bagus, mewah dan sebagainya, pasti orang bertanya akreditasinya. Selain itu, keuntungan lainnya jika akreditasi A, mau tidak mau pemerintah harus menambahkan anggaran dari sebelumnya, untuk mencapai koleksi buku menjadi 60.000 ribu,” papar Wardaniar.
Ditambahkannya, areditasi A hanya bertahan selama 4 tahun saja, jika tidak dipertahankan akan turun ke B atau dicabut oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Untuk itu semuanya harus bekerjasama memaksimalkan akreditasi.
Selain itu, Wardaniar menyampaikan jika pihaknya tengah merencankan program perpustakaan keliling yang bekerjasama dengan Pos Layanan Terpadu (Posyandu). Dan program ini akan dimulai diterapkan di Kota Bengkulu, sebagai percontohan awal. “Kami akan mendata terlebih dahulu disetiap kelurahan di kota, berapa jumlah posyandunya. Nanti prosesnya bertahap dilaksanakan,” ujarnya.
Lebih lanjut, adapun tujuan program perpustakaan keliling di posyandu ini, untuk memberikan pojok baca. Pihaknya akan menyiapkan satu unit mobil, dan didalam mobil akan diisi beberapa buku bacaan sesuai dengan pemustaka (Orang yang membaca). “Posyandu itu ranahnya ibu-ibu, maka buku bacaannya seperti kesehatan, kuliner, pola asuh anak, berkebun dan lain-lain yang akan diberikan. Kami berharap ditahun depan, pandemi sudah berakhir. Sebab, tahun ini program perpustakaan keliling belum berjalan dengan maksimal,” ungkapnya
Wardaniar menjelaskan, untuk perpustakaan keliling di Kabupaten, pihaknya memaksimalkan satu desa satu perpustakaan, nantinya akan bekerjasama dengan perpustakaan kabupaten dan dinas PMD. Karena program ini bisa dimaksimalkan dengan dana desa. Pihaknya juga berencana akan membuat MoU, untuk memfasilitasi bantuan buku, sarana pembuatan tempat perpustakaan bisa menggunakan dana desa, SDM mengelola pustaka desa juga dari masyarakat setempat. “Program Perpustakan keliling, untuk unit kendaraan mobil ada empat, kapasitasnya bisa sampai 50 buku dalam satu mobil,” tutupnya. (Adv)
Pewarta : Gatot J