Tebat Monok Perdana Terima Paket Sembako CSR Bank Bengkulu

Selasa 02-11-2021,10:18 WIB
Reporter : Rakep Online
Editor : Rakep Online

RK ONLINE - Ratusan paket sembako yang diperoleh Pemkab Kepahiang dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Bengkulu, Selasa (2/11/21) mulai dibagikan. Dari 105 desa dan 16 kelurahan yang ada, Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 ini disalurkan pertama kali Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang kepada warga Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang. "Ini asalnya dari CSR Bank Bengkulu yang disalurkan melalui Dinsos, hari ini kita teruskan ke 105 KPM di Desa Tebat Monok," ujar Plt. Kadis Dinsos, Julian Muda Parsah, S.St. Julian mengungkapkan kalau awalnya, Bansos sembako Covid-19 yang diterima dari Bank Bengkulu berjumlah 820 paket sembako. Dengan isi yang bervariasi, Bansos dari program CSR ini disalurkan dalam bentuk perlengkapan dapur seperti gula, beras, satu kotak teh, minyak, roti dan beberapa sembako lainnya. "Dari 820 paket tersebut, hari ini 105 paket disalurkan khusus untuk masyarakat Tebat Monok," jelas Julian. Lebih lanjut Julian memastikan kalau untuk ratusan paket sembako lainnya, tetap akan disalurkan kepada masyarakat Kabupaten Kepahiang. Namun dengan berbagai kendala yang ada, Bansos ini tidak bisa diserahkan bersamaan dan hanya bisa disalurkan secara bergantian. "Pertama Tebat Monok. Nanti sisanya akan disalurkan kepada warga di desa atau kelurahan lainnya juga. Hanya saja penyalurannya tidak serentak melainkan secara bergantian," terangnya. Diakui Julian kalau Bansos sembako Covid-19 ini, tidak diberikan kepada masyarakat secara menyeluruh. Namun Bansos yang diperoleh melalui program CSR ini, diperuntukan kepada masyarakat tidak mampu yang sedang atau pernah menjalani isolasi. "Selain bantuan pasien isolasi, bantuan ini juga diperuntukkan kepada masyarakat yang tidak mampu dan juga masyarakat yang terdampak bencana alam. Dengan syarat bukan penerima BPNT, PKH dan BLT-DD," tegasnya. Baca juga : Dinsos Kepahiang Tidak Bisa Pastikan Kapan Bantuan Covid Diserahkan Terkait data penerimanya, Julian mengakui kalau selain data yang sudah mereka miliki, pendataan terhadap masyarakat tidak mampu ini juga dilakukan dengan melibatkan Gerakan Peduli Sosial Indonesia (GPSI). "Dikepahiang ini tercatat sekitar 4 ribu masyarakat tidak mampu dan belum mendapat bantuan. Taksiran data ini kita peroleh dari catatan GPSI dan juga data yang ada di Dinsos Kabupaten Kepahiang," demikian Julian. Pewarta : Jimmy Mayhendra

Tags :
Kategori :

Terkait