RK ONLINE - Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merilis seluruh statistik perdagangan di Provinsi Bengkulu tahun 2020 dibanding tahun - tahun sebelumnya, ekspor maupun impor berada dalam neraca negatif. Anggota DPD RI, Hj Riri Damayanti John Latief memberikan catatan khusus dalam menyikapi laporan statistik perdagang Bengkulu tersebut. Menurutnya, 2021 adalah tahun berbenah untuk mengembalikan neraca perdagangan Bengkulu kembali ke neraca positif. "Saya sudah mendengar catatan statistik perdagangan untuk Bengkulu tahun lalu. Seluruh neracanya negatif. Bisa dimaklumi sebagai imbas dari pandemi covid-19. Harapannya, pada 2021 ini dan tahun berikutnya Bengkulu bisa mendapatkan banyak program agar perdagangan Bengkulu bisa bangkit," kata Riri Damayanti, Kamis (21/01/2021). Menurut Ketua Umum Pemuda Jang Pat Petulai (PJPP), program ini memerlukan atensi khusus salah satunya pembangunan infrastruktur strategis untuk tumbuh kembangnya industri kecil dan menengah di Provinsi Bengkulu. "Terutama sektor jasa dan perdagangan di Kota Bengkulu yang punya potensi besar. Karena punya batik besurek, sirup kalamansi, perut punai dan makanan khas Bengkulu yang jumlahnya cukup banyak," sampai Riri Damayanti. Wakil Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini juga berharap agar konferensi -konferensi kopi nasional dan internasional yang telah dirancang sebelumnya namun tidak berjalan maksimal karena pandemi covid-19 dapat digelar kembali. "Kopi Bengkulu membutuhkan promosi dan pemasaran yang luas agar bisa dinikmati dan dicintai banyak orang. Minimal Kementerian Perdagangan RI bisa menggerakkan pemerintah - pemerintah daerah di Indonesia bisa mencicipi dulu kopi Bengkulu sebelum meningkatkan kerjasama perdagangan antar daerah," papar Riri Damayanti. Perempuan dengan gelar Putri Dayang Negeri oleh Masyarakat Adat Tapus ini menambahkan, juga diharapkan adanya penguatan sejumlah komoditas unggulan milik Bengkulu lainnya terutama di bidang agromaritim yang jumlahnya cukup melimpah. "Buka sebanyak mungkin pasar ekspor untuk Bengkulu, tingkatkan nilai tambahnya, daya saingnya dan diversifikasinya. Program ini sudah disusun pemerintah daerah. Tinggal lagi sama - sama kita kawal dan sukseskan agar terwujud untuk perdagangan Bengkulu bangkit 2021," demikian Riri Damayanti. Data terhimpun, negatifnya neraca perdagangan Bengkulu tahun 2020 terkonfirmasi melalui data resmi Bank Indonesia. Dalam rilis yang menyebutkan secara keseluruhan tahun 2020 pandemi Covid-19, menyebabkan perekonomian Bengkulu tahun 2020 tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada awal tahun 2021 ini, perekonomian Provinsi Bengkulu diprakirakan tumbuh terbatas. Bahkan dari sisi penggunaan, konsumsi masyarakat tumbuh lebih tinggi. Sejalan dengan peningkatan mobilitas dan aktivitas masyarakat karena tersedianya vaksin Covid-19. (*) Redaksi
Neraca Perdagangan Bengkulu Negatif, Tahun 2021 Waktunya Berbenah
Kamis 21-01-2021,12:37 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :