RK ONLINE - Covid-19 dapat menyerang siapa saja, termasuk tenaga kesehatan yang selalu memperhatikan kesehatan dirinya dan juga masyarakat. Seperti dialami Kepala Puskesmas Kelobak Kecamatan Kepahiang Provinsi Bengkulu, Dr. Febi Nur Sanda. Febi dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada akhir November lalu. Menjalani isolasi, Febi pun sembuh dari virus yang telah banyak merenggut nyawa ini. Kepada Radarkepahiang.Id, Selasa (15/12/2020) Febi menceritakan pengalamannya positif Covid-19. Dikatakan, awal mulanya ia hanya merasakan sakit kepala serta tubuh terasa lemas. Namun hal ini masih membuatnya berfikir bahwa kala itu hanya mengalami demam ringan saja. "Awal mulanya saya cuma merasakan sakit kepala dan tubuh terasa lemas. Jadi belum kepikiran kearah sana (Covid-19). Saya pun masih menyempatkan diri untuk bekerja karena saya menganggap saat itu hanya demam biasa saja," kata Febi. Dikatakan lebih lanjut oleh Febi, ia mulai melakukan test swab setelah mengeluh kehilangan indera penciuman. Setelah hasil swab ke luar, Febi dinyatakan positif Covid-19. "Setelah hasilnya ke luar (Swab), saya langsung mengisolasi diri selama 10 hari," jelas Febi. Febi juga menuturkan, selama masa isolasi ia menjaga pola makan dengan teratur dan rutin mengkonsumsi vitamin. Sementara cuaca yang buruk membuatnya sulit untuk berjemur. "Karena saya seorang tenaga medis dan berhadapan langsung dengan pasien Covid-19, resiko tertular itu sangat tinggi walau pun sudah menggunakan perlengkapan sekalipun. Jadi, saat saya dinyatakan terpapar Covid-19 saya langsung melakukan isolasi mandiri. Selama masa isolasi, saya mengatur pola makan dengan baik dan rutin mengonsumsi vitamin. Kalau berjemur agak susah karena lagi musim hujan," sambungnya. Febi mengatakan, virus korona yang tengah melanda saat ini benar - benar nyata. Virus ini menyebabkan imunitas tubuh menjadi sangat rendah, nafas menjadi sesak dan ditambah demam yang sangat tinggi membuat tubuh dibuat seperti tidak punya energi. "Saya mengalaminya sendiri. Awalnya saya kira demam biasa, virus korona kuras energi saya. Virus korona membuat pengidapnya seperti kehilangan tenaga. Jadi wajar saja kalau banyak kasus orang yang meninggal diakibatkan oleh korona ini. Apalagi kalau yang terpapar itu tidak menyadari bahwa ia sudah terpapar dan terlambat untuk mendapatkan penanganan," ujar Febi. Melalui pengalaman yang ia rasakan, Febi mengimbau masyarakat yang saat ini sudah tampak lalai menghadapi virus Covid-19 untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan serta imunitas tubuh, sebab virus Covid-19 bisa menyerang siapa saja dan bisa saja tanpa gejala apapun. "Saya, kamu, dia dan siapa pun itu. Kita semua beresiko terpapar Covid-19. Demi kesehatan bersama, sebaiknya patuhi protokol kesehatan. Gunakan masker, rutin mencuci tangan dan kurangi kegiatan yang sifatnya berkumpul," demikian Febi. Setelah menyelesaikan masa isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh beberapa hari yang lalu, Febi saat ini sudah mulai melakukan aktivitas seperti biasa. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor : Candra Hadinata
Kepala Puskesmas Kelobak, dr. Febi : Awalnya Saya Kira Demam Biasa, Virus Korona Kuras Energi Saya
Selasa 15-12-2020,14:38 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :