RK ONLINE - Batik Diwo adalah batik khas Kabupaten Kepahiang, umumnya dikenakan oleh masyarakat rejang pada masa lampau. Terdapat lima simbol yang menjadikan alasan Batik Diwo menjadi batik khas Kepahiang. Diantaranya Slempang emas, pucuk rebung, kembang 5, Stabik, kaganga. Kaganga adalah huruf khusus yang hanya dipelajari serta dimengerti masyarakat suku rejang. Rumah Wisata Batik Diwo, Desa Sidorejo Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, dalam kegiatan evaluasi ke 20 sekaligus evaluasi terakhir, Minggu (08/11) mengundang guru SMP Negeri 01 Kepahiang, Ferri Ferdian guna mengajarkan para peserta yang membatik lebih mengenal apa itu aksara kaganga. "Kemarin kita undang Ferry Ferdian dalam kegiatan evaluasi terakhir kita, untuk mengajarkan para pembatik kita ini huruf kaganga. Karena batik diwo ini sangat identik sekali dengan huruf kaganga," jelas ketua Yayasan Azzahra Kepahiang, Helmi Yesi, Senin (09/11/2020). Helmi juga menjelaskan, bahwa sangat penting bagi pemuda Kepahiang terlebih yang bersuku rejang mengetahui dan belajar huruf kaganga. Supaya tetap dapat melestarikan budaya asli Kabupaten Kepahiang. "Peserta pelatihan kita rata - rata anak muda yang mau belajar membatik, khususnya batik diwo. Jadi sangat penting bagi para pemuda asli Kepahiang untuk belajar huruf kaganga agar tidak pudar dan tetap melestarikan budaya asli kita," sambungnya. Ferry Ferdian selaku pengajar aksara kaganga, para pemuda untuk belajar kaganga agar budaya asli Kepahiang tidak sampai dicuri pihak lain. "Kaganga ini sudah ada sejak zaman dahulu, sangat penting melestarikan budaya dari nenek moyang kita agar tidak dicuri pihak lain," katanya. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor : Candra Hadinata
Pelatihan Pembatik Diwo, Helmi Datangkan Guru Aksara Kaganga
Senin 09-11-2020,08:59 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :