RK ONLINE - MASUK dalam zona merah (tiga kasus positif corona), sudah sepatutnya menjadi perhatian semua pihak. Anjuran pemerintah pusat dengan menjalankan protokol kesehatan wajib dijalankan, guna meminilisir penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kepahiang. Apalagi di Kabupaten Kepahiang, kasus positif corona telah ditemukan. Sayangnya, di lapangan anjuran penerapan Physical Distancing atau jaga jarak kerap diabaikan. Seperti yang terlihat di BRI Cabang Pembantu Kepahiang, Rabu (29/04/2020) saat proses pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP). Pantauan RK di lokasi, kerumunan massa di BRI sudah tampak sejak pukul 08.00 WIB. Tidak hanya pelajar, orang tua dari masing - masing siswa yang tercatat sebagai penerima PIP ikut beramai - ramai hadir di lokasi. Tanpa adanya pengaturan jarak, orang tua dan siswa yang jumlahnya mencapai ratusan ini malah berkumpul dan memicu terjadinya kerumunan. Tak heran, pemandangan di atas mendapatkan sorotan dari gugus tugas percepatan pencegahan dan penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kepahiang. "Sangat disayangkan sekali, padahal selama ini imbauan dan instruksi untuk menerapkan phsycal distancing sudah berulang kali disampaikan. Baik melalui surat resmi, pencanangan keliling hingga media massa," ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si selaku Jubir gugus tugas Covid-19. Menyikapi kondisi di atas, apa yang menjadi temuan sudah dilaporkan ke gugus tugas Covid-19 kabupaten. Apa yang terjadi di BRI lanjutnya, menjadi bahasan tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Kepahiang. "Sudah dilaporkan ke gugus tugas dan nanti, BRI pasti akan kami surati," tegasnya. Bukan hanya BRI, Tajri mengakui kalau kondisi di atas masih terjadi dilakukan beberapa perusahaan swasta di Kabupaten Kepahiang. Dia memastikan, gugus tugas akan kembali bertindak dengan menyurati setiap perusahaan swasta yang masih mengabaikan anjuran pemerintah. "Kami akan kembali menyurati perusahaan - perusahaan yang tidak mengindahkan anjuran dari pemerintah ini," tutupnya. Cuci Tangan dan Jaga Jarak Apa pula penjelasan dari BRI? Dihubungi RK tadi malam, Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Kepahiang Sri Kasman mengaku tak membayangkan kondisinya seperti tadi siang. Semula lanjutnya, pihaknya sama sekali tak mendapat konfirmasi dari sekolah yang menaungi siswa selaku penerima PIP. "Terus terang kami juga terkejut, tahu-tahu makin lama, makin banyak siswa yang hadir di luar. Kami juga tak tahu, jika sebelumnya sekolah tidak mengkoordinir siswanya," terang Kasman. Meski di luar tampak berkerumun, dia mamastikan saat siswa masuk ke bagian dalam, protokol kesehatan tetap dijalankan. Sebelum masuk, siswa penerima PIP wajib mencuci tangan. Saat antre pun, petugas menjaga jarak batas siswa sesuai protokol kesehatan. Disampaikan pula, proses pencairan juga tak berlangsung lama. Selama dua jam, siswa yang sudah menerima PIP langsung diminta pulang. "Kami tak mengira sekolah tak memandu siswanya saat ke bank. Saat masuk ke bank, siswa kami perkenankan masuk per 5 orang. Sebelum masuk, kami wajibkan cuci tangan semua. Yang jelas, kejadian di atas jadi catatan kami. Ke depan akan kami atur lagi, agar lebih baik nantinya. Pewarta : Hendika Andesta Editor : Heru Pramana Putra
Massa Berkerumun Saat Penyaluran PIP
Kamis 30-04-2020,04:42 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :