RK ONLINE - Hingga Kamis (27/02/2020) Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjangkiti 24 warga di Kabupaten Kepahiang. Bahkan DBD merenggut nyawa seorang bocah yang duduk di bangku TK yang berdomisili di Dusun Kepahiang beberapa hari lalu.
Diketahui, penyebarannya terbanyak DBD di wilayah kerja Puskesmas Kelobak Kecamatan Kepahiang dengan 13 penderita DBD. Puskesmas Kelobak 13 orang, Puskesmas Batu Bandung 2 orang, Puskesmas Pasar Kepahiang 8 orang, dan Puskesmas Keban Agung 1 orang. Meskipun demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang menyatakan, sebaran DBD tahun ini dengan periode yang sama tahun lalu masih lebih kecil. Sebagai perbandingan sepanjang 2019, periode Januari-Februari terjadi 65 kasus DBD. Kadis Kesehatan Kabupaten Kepahiang Tajri Fauzan, M.Si mengatakan, sejauh ini fogging masih menjadi andalan dalam upaya pemberantasan DBD. Padahal, lanjutnya fogging saja tidak efektif memberantas DBD. Baca Juga : Bocah 5 Tahun Meninggal Akibat DBD "Fogging hanya mematikan nyamuk dewasa pembawa virus dengue, penyebab DBD. Fogging tidak membunuh telur atau jentik nyamuk yang akan berkembangbiak menjadi nyamuk dewasa," jelas Tajri. Fogging juga tak bisa rutin dilakukan, karena mengandung bahan insektisida yang akan membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia. "Itulah mengapa fogging dilakukan saat ada kasus DBD saja, karena pengasapan tidak efektif dilakukan terus menerus," jelasnya. Cara paling efektif untuk mencegah nyamuk aedes aegypti pemicu DBD berkembangbiak, adalah menciptakan kondisi lingkungan yang bersih. Tidak ada genangan dan jentik nyamuk. Terpisah, Kepala Puskesmas Kelobak dr. Febi Nursanda menyampaikan, dua pekan terakhir pihaknya telah menindaklanjuti 5 kasus DBD di wilayah kerjanya. Yakni 2 kasus di Desa Kuterjo dan 3 kasus di Kelurahan Dusun Kepahiang. Petugas menurutnya melakukan peninjauan lingkungan di lokasi positif DBD, mulai dari pengecekan kebersihan lingkungan, melalui kegiatan 3M+ Plus sangat diperlukan. "Masyarakat kita berikan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk jangan membiarkan nyamuk berkembang biak di lingkungan tempat tinggal. Sedapat mungkin populasinya harus dikurangi karena tidak ada seorang pun yang tahu kapan ia digigit nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue, langkah pencegahannya adalah lingkungan yang bersih dari jentik nyamuk, jangan ada genangan air," jelas Febi. Pewarta : Reka Fitriani Editor : Candra HadinataWaspada..!!! DBD Meluas dan Mengancam
Jumat 28-02-2020,03:37 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :