Semoga Saja Disetujui, Dana Pembangunan Sekolah Rakyat Mencapai Rp210 Miliar Loh

Semoga Saja Disetujui, Dana Pembangunan Sekolah Rakyat Mencapai Rp210 Miliar Loh--Reka Fitriani
Radarkepahiang.id - Kabupaten Kepahiang tengah diverifikasi dan validasi terkait dengan kesiapan menerima bantuan pembangunan Sekolah Rakyat dari Kementerian Sosial. Diatas lahan 10 Ha yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Kepahiang, jika disetujui pembangunan Sekolah Rakyat ini akan digelontorkan anggaran mencapai Rp210 miliar.
BACA JUGA:3.300 Ha Sawah Produktif, Kepahiang Targetkan Hasilkan 35ribu Ton Gabah
BACA JUGA:Khusus Hari Ini, Klaim Segera Saldo DANA Gratis Rp443.000 dari Aplikasi Penghasil Uang
Dikatakan Bupati Kepahiang H. Zurdinata, S.Ip konsep Sekolah Rakyat akan didirikan sederet fasilitas jenjang satuan pendidikan mulai dari SD, SMP dan SMA dengan fasilitas boarding school dan fasilitas lainnya.
"Kepahiang sedang menjalani tahapan verifikasi untuk lokasi Sekolah Rakyat, jika ini diakomodir pembangunan Sekolah Rakyat akan memiliki fasilitas lengkap," kata Bupati.
BACA JUGA:Jika LHP BPK Tak Ditindaklanjuti, Pemkab Kepahiang Siap Serahkan ke APH
BACA JUGA:Petani Kopi Harus Bersabar, Segini Update Harga Kopi di Kepahiang per Hari Ini
Bupati berharap, program tersebut nantinya dapat mempercepat pengetasan kemiskinan ekstrem sesuai dengan program prioritas nasional Presiden RI Prabowo Subianto. Sekolah Rakyat yang akan dibangun diatas 10 Ha lahan terdiri dari asrama, ruang kelas tingkat SD hingga SMA, layanan kesehatan, ruang makan, perpustakaan, fasilitas olahraga, ruang makan, perpustakaan, dan berbagai fasilitas lainnya.
"Rancangan Sekolah Rakyat bantuan dari Kementerian Sosial ini lengkap, tidak hanya sarana dan prasarana bangunan saja, tapi sederet fasilitas lainnya," kata Bupati.
BACA JUGA:Soal Infrastruktur Sekolah Pinggiran, Ini Kata Dikbud Kepahiang!
BACA JUGA:Dukung Produktivitas Padi, Pemkab Kepahiang Dapat Suntikan Dana Pembangunan Irigasi
Diketahui, calon siswa Sekolah Rakyat diprioritaskan berasal dari keluarga dalam kategori desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Yakni, kategori miskin dan miskin ekstreem sesuai arahan Menteri Sosial RI, sekolah ini didirikan untuk mencetak anak-anak unggulan dengan jiwa nasionalisme yang tinggi, berkarakter kuat, memiliki ilmu dan keterampilan yang cakap, sehingga membentuk mereka menjadi manusia yang berkualitas dan berakhlak.
Sumber: