Jangan Salah-Salah, Begini 5 Cara Diagnosis HIV AIDS yang Haus Diketahui

Jangan Salah-Salah, Begini 5 Cara Diagnosis HIV AIDS yang Haus Diketahui

Jangan Salah-Salah, Begini 5 Cara Diagnosis HIV AIDS yang Haus Diketahui--DOK/Net

Jangan Salah-Salah, Begini 5 Cara Diagnosis HIV AIDS yang Haus Diketahui

RK ONLINE - HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. HIV sendiri juga memasuki fase stadium akhir maka akan disebut dengan AIDS.

Diagnosis HIV dan AIDS:

Tes HIV harus dilakukan untuk memastikan seseorang mengidap HIV atau tidak. Pemeriksaan yang dilakukan sebagai langkah diagnosis adalah dengan mengambil sampel darah atau urine pengidap untuk diteliti di laboratorium. 

BACA JUGA:Bukan Cuma Gubernur Maluku Utara Terjaring OTT KPK, Kadis PUPR Juga Ikut Diamankan!

Jenis pemeriksaan untuk mendeteksi HIV, antara lain:

- Tes antibodi

Tes ini bertujuan mendeteksi antibodi yang dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi HIV. Meski akurat, perlu waktu 3-12 minggu agar jumlah antibodi dalam tubuh cukup tinggi untuk terdeteksi saat pemeriksaan.

- Tes antigen

Pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi protein yang menjadi bagian dari virus HIV, yaitu p24. Tes antigen tersebut dapat kamu lakukan 2-6 minggu setelah pengidap yang dicurigai terinfeksi HIV.

Jika skrining menunjukkan pengidap terinfeksi HIV (HIV positif), pengidap perlu menjalani tes selanjutnya. Tujuannya untuk memastikan hasil skrining, membantu dokter mengetahui tahap infeksi yang diderita, serta menentukan metode pengobatan yang tepat. 

BACA JUGA:AWAS! 5 Warga Kepahiang Meninggal Dunia Karena Kasus HIV

Tes ini bisa kamu lakukan dengan mengambil sampel darah pengidap, untuk selanjutnya dokter teliti di laboratorium. Tes tersebut, antara lain:

- Hitung sel CD4 

Sumber: