Usai Dibacok, Berkelahi dan Kepala Dihantam Pakai Batu

Usai Dibacok, Berkelahi dan Kepala Dihantam Pakai Batu

DOK/RK : BACOK : Tersangka MD memperagakan ketika membacok korban di bagian punggung saat rekonstruksi yang dilakukan penyidik Pidum Sat Reskrim Polres Kepahiang, Rabu (22/2).--

RK ONLINE - Rabu (22/2) Unit Pidana Umum (Pidum) Sat Reskrim Polres Kepahiang menggelar rekonstruksi kasus pembacokan yang dilakukan oleh tersangka MD (25) warga Pasar Ujung Kecamatan Kepahiang, korbannya Yatno (50) (Meninggal dunia, red) warga Dusun Damar Kencana Desa Sosokan Taba Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang.

 

Dalam rekonstruksi dengan total 29 adegan, terlihat setelah dibacok menggunakan Senjata Tajam (Sajam) jenis parang oleh tersangka, korban ternyata masih melakukan perlawanan, sehingga mereka berkelahi dan kepala korban dihantam tersangka menggunakan batu.

 

Dalam rekonstruksi tersebut juga terungkap, kejadian berdarah yang menyebabkan korban meninggal dunia ini diawali pada Jumat (10/2) pagi tersangka dan ayahnya (Herman, red) pergi ke kebun untuk menyemprot rumput. Sesampai di kebun, tersangka dan ayahnya pun mulai menyemprot.

 

Pada siang harinya, tersangka dan sang ayah kembali ke pondok untuk makan siang. Saat sedang di pondok pada siang itulah, ayah tersangka melihat baju mereka di bawah pondok sudah kotor, sang ayah pun memanggil tersangka, bertanya kepada baju tersebut sudah kotor. Hanya saja tersangka juga tidak mengetahui mengapa pakaian yang berada di bawah pondok sudah kotor, hingga sang ayah menyarankan agar bertanya kepada korban.

 

Selanjutnya, tersangka pun bertanya kepada korban mengenai pakaian mereka yang sudah kotor tersebut. Korban Yatno sempat dipanggil oleh tersangka hingga 4 kali, tapi tidak mendapat sautan. Pada panggilan kelima, barulah korban menyaut panggilan tersangka. Selanjutnya korban ke luar dari pondoknya dan langsung melempar batu sebanyak 2 kali. Lemparan yang kedua mengenai kepala tersangka hingga berdarah.

 

Meskipun kepala tersangka sudah berdarah oleh lemparan batu, korban masih mengejarnya hingga ke pondok tersangka. Nah, pada saat tersangka tiba di pondoknya, sang ayah turun dari pondok untuk menemui korban yang masih berlari mengejar tersangka. Tetapi sang ayah juga dilempari batu oleh korban sebanyak 2 kali, lemparan yang kedua mengenai sang ayah. Selain dilempari pakai batu, ayahnya juga dipukul korban hingga pingsan. Melihat ayah pinsan, tersangka naik ke atas pondok mengambil parang dan kembali turun, langsung membacok korban satu kali.

 

Mendapat bacokan dari tersangka, korban sempat melawan dengan cara menendang tersangka dengan kaki kanannya hingga berulang kali. Hingga adegan ke 19, setelah mendapatkan tendangan dari korban, tersangka berlari ke arah pondoknya tapi dikejar oleh korban. Ketika korban mendekati tangga pondok tersangka, korban langsung meloncat dan mendorong tersangka hingga keduanya jatuh, saling berhadapan.

 

Sumber: