DD Rp 1 Triliun, Penyaluran BLT Sudah 100 Persen

DD Rp 1 Triliun, Penyaluran BLT Sudah 100 Persen

DOK/RK : Kepala DJPb Provinsi Bengkulu saat diwawancarai terkait realisasi dana desa--

RK ONLINE - Kementerian Keuangan melaui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) kantor wilayah Provinsi Bengkulu mencatat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD) di wilayah Bengkulu telah mencapai persentase 100 persen di tahun 2022 ini.

 

Kepala Kantor wilayah DJPb Provinsi Bengkulu, M. Syarwan, SE, MM menyampaikan, dengan tersalurkan 100 persen dana BLT desa di Bengkulu pada tahun 2022 menunjukkan jika dari 1341 desa di Bengkulu sudah tidak ada lagi yang belum menyalurkan BLT DD tersebut. "Capaiannya sudah 100 persen. Artinya semua desa sudah mengalirkan BLT dari dana desa," kata Syarwan, Kamis (29/12).

 

Adapun total BLT DD yang telah disalurkan di Bengkulu pada tahun 2022 ini mencapai angka Rp 380,5 miliar atau 37,7 persen dari pagu dana desa sebesar Rp 1 triliun. BLT tersebut disalurkan ke 1.341 desa di Provinsi Bengkulu.

 

Daerah yang mendapatkan alokasi BLT dana desa terbanyak di Bengkulu yakni Kabupaten Bengkulu Utara dan Seluma dengan masing-masing dana sebesar Rp 58,1 miliar dan Rp 54,2 miliar. Sedangkan untuk alokasi BLT terendah ada di Kabupaten Kepahiang dan Lebong, dengan nilai masing-masing sebesar Rp 30,3 miliar dan Rp 29,2 miliar.

 

BACA JUGA:2023, BLT-DD Maksimal 25 Persen

 

Syarwan mengungkapkan, di tahun 2023 pemerintah masih akan mengalokasikan dana BLT dana desa ke daerah. Hanya saja nantinya peruntukannya  bagi warga miskin ekstrem. Ini dilakukan lantaran kondisi pandemi mulai menghilang dan jauh berbeda dengan kondisi beberapa tahun terakhir.

 

Selain itu, BLT Dana Desa pada tahun depan diperkirakan juga akan lebih rendah dibandingkan tahun ini dengan kemungkinan persentase penggunaan hanya 30 persen bahkan kurang.  "Kemungkinan masih ada tahun depan. Namun fokus sasarannya adalah penduduk miskin ekstrem. Dana Desa masih tetap bisa dipakai BLT tapi prediksi saya tidak sebesar saat covid-19 karena fokus tahun depan itu pada masyarakat miskin ekstrem," pungkas Syarwan.

Sumber: