Pascabanjir, Dinkes Warning Warga Pagar Agung
Bekerja sama dengan Bhabinsa, Pemdes berusaha menyalurkan air bersih ke pemukiman warga Pagar Agung. --
RK ONLINE - Banjir yang menerjang sekitar 80 unit rumah warga Desa Pagar Agung Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu beberapa hari yang lalu, sampai saat ini masih menyisahkan pemandangan yang memprihatinkan.
Bahkan lingkungan pemukiman masyarakat yang masih nampak berantakan dan dipenuhi genangan air serta lumpur, membuat Dinkes Kabupaten Kepahiang mewarning warga Desa Pagar Agung agar waspada terhadap potensi penyebaran penyakit.
Kadis Kesehatan Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si mengatakan kalau genangan air serta lumpur yang ditimbulkan akibat banjir, harus segera dibersihkan dari sekitar pemukiman warga. Sebab jika dibiarkan cukup lama, sisa-sisa banjir seperti genangan air dan lumpur tersebut dapat memicu penyebaran penyakit.
BACA JUGA:Waspada Aliran Kepercayaan dan Keagamaan Menyimpang
"Dampak yang ditimbulkan oleh banjir ini bukan cuma kerugian materil saja. Namun juga ancaman terhadap darurat kesehatan warga. Karena lingkungan yang kotor dapat memicu penyebaran penyakit," ujar Tajri.
Selain penyakit kulit, Tajri juga mengungkapkan kalau genangan air pascabanjir juga dapat berpotensi menimbulkan penyakit lainnya. Seperti diare hingga Demam Berdarah Dangue (DBD) yang dipicu perkembangbiakan jentik nyamuk yang sangat cepat. Oleh sebab itu Dinkes mengingatkan agar masyarakat setempat segera membersihkan lingkungan yang beberapa hari lalu direndam banjir.
"Seperti bak mandi, sumur, selokan dan sejumlah tempat lainnya harus segera dibersihkan. Jangan sampai air yang tergenang menjadi sarang jentik nyamuk," lanjutnya.
BACA JUGA:Bacok Warga Dengan Parang IRT Kembang Seri Masih Berpeluang Pulang
Sebagai upaya pencegahan, Tajri mengingatkan agar masyarakat tetap harus menggunakan sumber air yang bersih. Tidak hanya itu saja, penggunaan sabun mandi dan mengkonsumsi air yang masak juga menjadi prioritas dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit pascabanjir.
Sumber: