Polres Keker Dugaan Penimbunan BBM
Sesuai arahan Presiden Jokowi hari ini harga BBM resmi diturunkan pemerintah.--Radar Kepahiang
RK ONLINE - Dugaan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis Pertalite dan Solar di sejumlah SPBU di wilayah Kabupaten Kepahiang langsung dikeker Sat Reskrim Polres Kepahiang. Bahkan Sat Reskrim sudah mulai melakukan penyelidikan. Langkah ini merupakan tindak lanjut permintaan Komisi I DPRD Kepahiang berdasar hasil Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilaksanakan, Senin (17/10).
Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Yana Supriatna, S.IK, M.Si melalui Kasat Reskrim, Iptu. Doni Juniansyah, SM pada Selasa (18/10) mengatakan bahwa menindak lanjuti permintaan DPRD Kepahiang, pihaknya menurunkan tim melakukan penyelidikan. Dalam hal ini, jajaran Sat Reskrim turun langsung memantau pembelian BBM di masing-masing SPBU. Kemudian akan melakukan pengecekan terhadap masing-masing tangki mobil yang antre.
"Tentu kita tindak lanjuti permintaa dari DPRD, tim kita sudah turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan. Dalam proses penyelidikan, bukan hanya 1 SPBU yang dipantau tapi seluruh SPBU yang ada di wilayah hukum Polres Kepahiang akan kita pantau," tegas Kasat.
Dilanjutkan Kasat, pihaknya menekankan agar SPBU menjalankan aturan yang telah ditetapkan. Yakni pengisian BBM menggunakan barcode My Pertamina serta menunjukkan STNK. Selain itu, setiap kendaraan hanya bisa mengisi BBM sekali sehari. "Tidak bisa lagi melakukan pengisian berulang -ulang. Karena kalau dalam sehari mengisi BBM berulang - ulang di SPBU, itu sudah dipastikan ada indikasi penimbunan. Kami juga tekankan, jangan ada main mata antara sopir dengan pihak SPBU. Kalau nanti tim kami mengetahui hal itu, pasti kami proses sesuai dengan hukum yang berlaku," ucap Kasat.
Untuk pengecekan tangki BBM setiap kendaraan, sambung Kasat, akan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya tangki kendaraan yang dimodif. "Ya kalau tangkinnya dimodif, artinya ingin mendapatkan BBM lebih banyak. Nah ini patut dicurigai berniat melakukan penimbunan. Jikapun nanti ketika kami temukan
tangki modifikasi itu belum terisi BBM, dengan kata lain masih antre, tetap akan kita proses. Oleh karena itu, kalau ada yang sudah memodifikasi tangkinya silakan kembalikan ke tangki normal," demikian Kasat.
BACA JUGA:Cium Indikasi Penimbunan BBM, Dewan Grebek SPBU Kelobak
Sebelumnya diberitakan, antrean pengisian BBM jenis Pertalite terutama truk mengisi Solar terlihat masih panjang di SPBU Kelobak Kecamatan Kepahiang. Bahkan antrean truk berjejer panjang hingga ke jalan SPP Kelobak di sebelah kantor Bupati Kepahiang. Sementara itu jalur antrean lainnya juga mengular hingga ke jalan 2 menuju komplek perkantoran. Antrean panjang ini mengakibatkan akses lalu lintas terganggu. Menindak lanjuti kondisi ini, Komisi I DPRD Kepahiang melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke SPBU Kelobak, untuk melihat langsung apa yang menyebabkan antrean pembelian BBM masih panjang.
Dari Sidak yang dilakukan, Komisi I DPRD Kepahiang secara terang - terangan menyebutkan mencium indikasi penimbunan BBM yang dapat dilakukan pihak atau oknum yang ikut mengantre.
"Dari hasil pengecekan langsung ke SPBU, bukan saja kendaraan truk yang antre, tetapi kendaraan besar seperti Fuso juga ikut antre. Kami menduga ada praktik penimbunan BBM di SPBU Kabupaten Kepahiang ini. Karena itu kami minta Aparat penegak Hukum (APH) melakukan pengecekan secara langsung," kata anggota Komisi I DPRD Kepahiang, Hendri yang diaminkan anggota Komisi I lainnya.
Sumber: