Bupati Buka Sosialisasi Program Sekolah dan Guru Penggerak

Bupati Buka Sosialisasi Program Sekolah dan Guru Penggerak

DOK/RK : SOSIALISASI : Bupati buka sosialisasi program sekolah dan guru penggerak--

RK ONLINE -  Bertempat di Aula SD Unggulan Aisyiyah Kabupaten Rejang Lebong Drs Syamsul Effendi, MM, Jumat (16/9) kemarin membuka secara langsung sosialisasi Program Pendidikan Guru Penggerak Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan Pembukaan Komunitas Program Sekolah Penggerak Kabupaten Rejang Lebong. Bupati merasa bersyukur karena kegiatan ini baru Kabupaten Rejang Lebong yang pertama kali menggelarnya dari sekian banyak kabupaten yang ada dalam Provinsi Bengkulu. 

"Tentunya kita bersyukur  ternyata kegiatan ini pertama kali dilakukan se Provinsi Bengkulu sekaligus menjadi kebanggan bagi kita  karena guru-guru yang mengikuti kegiatan ini langsung mendapat bimbingan dari Balai Guru Penggerak Provinsi Bengkulu," ujar Bupati. 

Menurut Bupati program sekolah dan guru penggerak ini bertujuan agar mutu serta kualitas para pendidik di Rejang Lebong dapat lebih maju dan lebih berkembang lagi, mengingat saat ini belum ada sekolah dan guru penggerak. Makanya dengan adanya program ini dunia pendidikan di Rejang Lebong akan dapat lebih baik lagi.

"Sosialisasi ini diharapkan menjadi daya tarik para guru untuk turut berkontribusi mengikuti seleksi guru penggerak, di tahun ini kita berharap dapat mengikuti dan memsukseskan Program Pendidikan Guru Penggerak yaitu meningkatkan mutu pembelajaran dengan salah satunya menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)," jelas Bupati. 

Bupati Syamsul juga mengatakan jika para guru ini lolos seleksi guru penggerak maka akan diberikan sertifikat yang nantinya berguna untuk syarat menjadi kepala sekolah, kedepan untuk menjadi kepala sekolah wajib memiliki sertifikat ini. Sehingga  kepala sekolah mampu menunjukan kemampuanya dalam mendidik dan meajukan sekolah yang dipimpinnya.

''Saya tidak mau masyarakat berpikiran menjadi kepala sekolah harus pakai duit, saya tekankan di sini menjadi kepala sekolah tidak pakai duit dan saya lebih cendrung menuntut kualitas pendidikan,'' tegas Bupati

 

BACA JUGA:Disperindag Siap Dampingi Desa

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong Rezza Pahlevie, SH menambahkan Kurikulum Indonesia Merdeka (KIM) merupakan suatu bentuk dari solusi pemerintah terkait perkembangan kurikulum yang ada di Indonesia. Karena lebih dinamis sehingga Kementerian mencetuskan KIM pada bulan Februari tahun 2022 yang lalu. Kurikulum ini juga tidak menggeserkan kurikulum K13 yang ada. Namun sifatnya ini bertahap, menyesuaikan kemampuan dan karakter anak didik serta keadaan di wilayah masing-masing.

"Strategi yang baik untuk memajukan KIM ini agar lebih efektif melalui 6 strategi yang sudah dirancang oleh Kemendikbudristek salah satunya dengan adanya komunitas belajar di setiap kecamatan, dan adapun komunitas belajar sebanyak 75 dari 125 komunitas belajar di Provinsi Bengkulu,"terangnya.

Sementara itu, Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Bengkulu Hendra Apriwan, ST, menegaskan untukiImplementasi KIM bukan arahan atau perintah tapi ini merupakan pilihan untuk satuan pendidikan,sedangkan Rejang Lebong sudah memilih untuk implementasi IKM di 22 sekolah. " Untuk diketahui sebanyak 438 orang yang berasal dari kepala sekolah dan guru dari TK, Paud, SD, dan SMP di Kabupaten Rejang Lebong turut berkontribisi  dan hadir dalam kegiatan ini," akhirnya.

Sumber: