Sudah 19.780 Dosis Vaksin PMK Direalisasikan
DOK/RK : PERIKSA : Petugas memeriksa kesehatan hewan ternak.--
RK ONLINE - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu melaui Satuan Tugas (Satgas) penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Bengkulu mencatat realisasi penyuntikan vaksin terhadap hewan ternak di wilayah Provinsi Bengkulu telah mencapai angka 19.780 dosis vaksin. Sementara populasi ternak yang ada sebesar 389.029 ekor. Mulai dari sapi, kerbau, kambing maupun babi.
"Realisasi vaksinasi PMK yang sudah disuntikan terhadap 19.780 ekor hewan ternak berkuku belah ini dari jumlah total alokasi vaksin mencapai 38.300 dosis vaksin," kata Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh. Muhammad Syarkawi, Kamis (25/8).
Dari 19.780 dosis vaksin tersebut, jumlah realisasi tertinggi yakni Kabupaten Seluma sebanyak 5.200 dosis, disusul Kabupaten Mukomuko sebanyak 4.400 dosis, Bengkulu Tengah sebanyak 2.058 dosis, Bengkulu Utara sebanyak 2.052 dosis, Bengkulu Selatan sebanyak 1.548 dosis, dan Kabupaten Kaur sebanyak 1.200 dosis vaksin. Kemudian Kabupaten Kepahiang sebanyak 1.116 dosis, Kota Bengkulu sebanyak 975 dosis, Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 800 dosis, dan Kabupaten Lebong sebanyak 129 dosis vaksin.
"Serta 302 dosis vaksin disuntikkan oleh Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) dan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)," tambah Syarkawi.
BACA JUGA:BPBD Dorong Percepatan Penanganan PMK
Sementara itu, perkembangan kasus PMK hingga 25 Agustus 2022, tercatat secara kumulatif jumlah total ternak yang terpapar mencapai 8.856 ekor ternak, dengan jumlah ternak mati mencapai 46 ekor, ternak dipotong bersyarat sebanyak 29 ekor dan 5.561 ekor ternak sembuh dari PMK.
"Saat ini masih menyisakan 3.220 kasus ternak yang masih positif PMK dan sedang dirawat yang tersebar di kabupaten/kota," ujar Syarkawi.
Dalam menghadapi kondisi saat ini dengan penyebaran dan peningkatan kasus PMK, Pemprov Bengkulu terus berupaya semaksimal mungkin mengendalikan wabah PMK di wilayah ini. Mulai dengan memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi PMK hingga upaya antisipasi strategis lainnya seperti menghentikan mobilisasi ternak luar daerah. Upaya lainnya yang dilakukan menghimbau dan meminta peternak untuk melakukan upaya pencegahan seperti pemberian vitamin/jamu rutin, menjaga dan memperhatikan kebersihan kandang, serta tidak memasukan ternak dari zona merah PMK tanpa keterangan sehat.
Sumber: