Soal Ekonomi, Senator Riri : Bengkulu Perlu Empat Solusi
FOTO/IST : Anggota DPD RI, Hj. Riri Damayanti John Latief.--
RK ONLINE - Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu, menujukkan naiknya jumlah penduduk miskin mencapai 297.230 atau sebesar 14,62 persen dibanding jumlah seluruh penduduk Bengkulu.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan jika, sedikitnya empat pekerjaan rumah perlu dilakukan untuk mengubah keadaan ekonomi Bengkulu secara signifikan dari kondisi yang ada saat ini.
"Yang terpenting adalah pengembangan akhlak dan kualitas sumber daya manusia, bukan hanya dengan sektor bidang akademik, tapi juga di bidang keagamaan, sebab orang kalau pintar tapi tidak punya agama, dia bisa jadi korup dan rakus," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Senin (22/8).
Kedua, Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini melanjutkan, pembenahan infrastruktur pendukung konektivitas, pelabuhan, jalan dan bandara bukan hanya untuk meningkatkan daya saing daerah di mata investor, tapi juga untuk daya dukung roda ekonomi masyarakat bawah.
"Tol yang belum tuntas harus dilanjutkan, bahkan diperbanyak jumlahnya ke kawasan yang bisa menyambungkan Bengkulu dengan provinsi-provinsi lain seperti ke Sumatera Barat, Lampung dan Jambi sehingga bisa meningkatkan konektivitas pariwisata dan ekonomi Bengkulu," tutur Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketiga, Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini meneruskan, pentingnya pengembangan kawasan industri dan hilirisasi produk turunan komoditas utama seperti CPO, karet dan batu bara dapat segera terealisasi di Bengkulu sebagaimana rekomendasi Bank Indonesia (BI).
"Ini yang akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi provinsi Bengkulu serta meningkatkan pangsa ekonomi terhadap nasional. Alhamdulillah, baru-baru ini presiden mendukung pengembangan industri CPO lewat koperasi," sampai Hj Riri Damayanti John Latief.
Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu ini menambahkan hal yang keempat dan terakhir, Bengkulu perlu menyelenggarakan forum investasi khusus seperti West Java Inc. di Jawa Barat atau FOILA di Lampung.
"Ini juga sesuai saran BI, katanya, Bengkulu perlu banyak promosi pada forum-forum investasi internasional untuk membuka peluang investasi di provinsi ini. Saya buka empat wacana ini untuk sama-sama direalisasikan. Insya Allah DPD selalu siap berkolaborasi," tutup Hj Riri Damayanti John Latief.
Untuk diketahui, bertambahnya jumlah penduduk miskin berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022 adalah sebanyak 5.400 orang dibandingkan dengan kondisi September 2021 yang tercatat 291.790 orang. Daerah perkotaan disebut sebagai penyumbang terbesar angka kemiskinan ini. (**)
Sumber: