Pemprov Harus Atasi Permasalahan BBM Bio Solar

Pemprov Harus Atasi Permasalahan BBM Bio Solar

DOk/RK : DOK/RK : Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Tantawi Dali--

RK ONLINE - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama OPD Terkait diminta untuk memaksimalkan upaya agar penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis bio solar yang belum terakomodir oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dapat segera terealisasikan. 

Pasalnya kebutuhan tambahan kuota sangat diperlukan mengingat kebutuhan masyarakat Bengkulu khususnya para supir angkutan sangat tinggi untuk BBM bio solar. 

"Belum diketahui apa alasan BPH Migas tidak mengakomodir penambahan kuota ini. Walaupun dekikian kita minta Pemprov  jangan patah semangat dan terus mengupayakan, karena ini menyangkut kebutuhan masyarakat di Provinsi Bengkulu," kata Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Tantawi Dali, S.Sos, MM, Jumat (19/8). 

Ia menambahkan, pihaknya sendiri telah bertemu dan berkoordinasi dengan Pertamina dan menyatakan bisa mengusulkan penambahan kuota. "Untuk itu kita minta Pemprov bersama-sama Pertamina langsung menemui BPH Migas, supaya mereka bisa mengetahui fakta sebenarnya terkait penambahan kuota BBM," ujar Tantawi.

Lebih lanjut, Pemprov juga diminta untuk mengambil berbagai kebijakan dan upaya dalam mengatasi persoalan kebutuhan BBM bio solar, melainkan dari mendata kendaraan-kendaraan yang layak menggunakan. Kemudian melakukan penyesuaian ongkos angkut terhadap komoditi batu bara, CPO, TBS dan angkutan lainnya yang tidak lagi diperbolehkan menggunakan bio solar.

Jika upaya yang dilakukan tetap saja membuat kuota benar-benar tidak mencukupi, barulah menjadi dasar untuk mengusulkan tambahan kuota bio solar ke BPH Migas. Sehingga tidak terkesan asal mengusulkan saja karena memiliki dasar dan BPH Migas dapat mempertimbangkan. "Sebenarnya kami menilai jika kuota yang telah ditetapkan sebelumnya mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Bengkulu. Namun nyatanya kuota yang telah ada tidak mencukupi kebutuhan, bisa jadi hal ini disebabkan adanya indikasi kebocoran," singkat Tantawi. 

Perlu diketahui, karena tidak adanya penambahan kuota, tahun ini kuota bio solar untuk Bengkulu sebanyak 111.570 KL, dan hingga Juli sudah tersalurkan sekitar 70.651 KL. Sehingga tersisa  40.919 KL yang harus bisa didistribusikan hingga akhir tahun mendatang. (gju)

Sumber: