Minim Sarana Pengelolaan Sampah

Minim Sarana Pengelolaan Sampah

DOK/RK : Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang, Swifanedi Yusda, S.Hut--

RK ONLINE - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang, Swifanedi Yusda, S.Hut mengakui kalau saat ini armada angkutan sampah maupun alat berat sebagai sarana dan prasarana di tempat akhir pengelolaan sampah masih jauh dari kata cukup. Sehingga pihaknya sudah menyampaikan usulan melalui proposal bahkan berkoordinasi langsung ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI untuk mendapatkan bantuan sejumlah sarpras pengelolaan sampah. Diantaranya armroll yakni truk bak hydraulic 2 unit, 5 unit dumtruk, bulldozer, dan 1 unit exavator. 

Tidak hanya menyampaikan usulan pada pemerintah pusat, kata Swifanedi, usulan tersebut beberapa diantaranya disampaikan pada Pemerintah Provinsi. Bengkulu. Menurutnya saat ini armada angkutan sampah yang beroperasi berjumlah 9 unit yang 2 diantaranya mobil pickup mengangkut sampah dengan kapasitas lebih sedikit.

"Kondisi sekarang ini tidak hanya kekurangan armada angkutan sampah tetapi kami juga kekurangan alat berat yang ditempatkan di pengelolaan sampah terpadu. Kebutuhan ini kita usulkan baik ke provinsi maupun ke pemerintah pusat, mudah-mudahan diakomodir. Koordinasi intens kita lakukan," paparnya.

Kebutuhan armada angkutan sampah dan sarana prasarana TPST, kata Swifanedi, dinilai perlu karena setiap hari petugas kebersihan mulai mengangkut, mengantar hingga memproses sampah di tempat pengolahan membutuhkan sarana prasarana yang memadai.

Disisi lain, mengantisipasi persoalan yang pernah terjadi terkait penyalahgunaan armada angkutan sampah yang digunakan di luar kepentingan mengangkut sampah, kini dikatakan Swifanedi, Dinas LH membuat kebijakan setiap sore atau selesai petugas pengangkut sampah bertugas, seluruh armada angkutan sampah dikandangkan. "Kemudian kita juga ingin memastikan seluruh armada angkutan sampah dalam keadaan baik seperti rem, ban hingga operasional kendaraan rutin dilakukan. Ini untuk menjamin keselamatan sopir bongkar muat yang setiap hari bertugas," demikian Swifanedi. (rfm)

Sumber: